Luhut Prediksi Puncak Gelombang Omicron Terjadi Pertengahan Februari hingga Maret 2022

17 Januari 2022, 15:04 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan prediksikan lonajakan Omicron di Indonesia. /Sekretariat Presiden.

PR DEPOK - Pemerintah terus mewanti-wanti potensi terjadinya gelombang kasus penularan Covid-19 varian Omicron di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia berpotensi mengalami puncak kasus varian Omicron pada pertengahan Februari hingga Maret.

Hal itu disampaikan Luhut dalam konferensi pers daring, pada Minggu 17 Januari 2021.

Baca Juga: Hentikan 5 Kebiasaan Ini karena Dapat Merusak Otak Anda Lebih Cepat

"Puncak gelombang Omicron diperkirakan terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret ini," ujar Luhut.

Luhut menjelaskan, perkiraan potensi penularan varian baru virus korona varian Omicron itu berdasarkan pengalaman sejumlah negara lain yang sudah dilanda.

Menurutnya, varian tersebut akan mencapai puncaknya dalam waktu 35-65 hari.

Baca Juga: Anies Baswedan Pamer Undang Nidji Tampil di JIS, Netizen: Giring Menangis Melihat Ini

Sementara Indonesia, terdeteksi pertama kali kasus Omicron pada Desember 2021.

Untuk itu, Luhut mengungkapkan Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi jika terjadi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron pada Februari atau Maret 2022.

"Berbagai langkah yang dilakukan adalah penegakan protokol kesehatan dan akselerasi vaksinasi. Pengetatan mobilitas masyarakat adalah opsi terakhir yang akan kami ambil," ujar Luhut.

Baca Juga: Lula Lahfah Klarifikasi Tuduhan Netizen Soal Teman Jahat Pada Laura Anna, Ini Fakta yang Terungkap!

Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan sistem kesehatan untuk menghadapi Omicron, dari mulai obat-obatan, tenaga kesehatan, oksigen, hingga tempat isolasi terpusat.

Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Siti Nadia Tarmizi mengatakan ada 748 kasus Omicron di Indonesia hingga 15 Januari 2022.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan masih melakukan penyelidikan epidemiologi untuk 24 kasus Omicron positif lainnya.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Kebiasaan Memegang Handphone Bisa Ungkap Kepribadian Sebenarnya

Ia menuturkan kasus pelaku perjalanan luar negeri yang terbanyak adalah Arab Saudi, yang diikuti dengan Turki yang umumnya merupakan wisatawan, Amerika, Malaysia, dan United Emirat Arab.

Untuk menanggulangi penyebaran varian Omicron, Pemerintah Indonesia terus melakukan berbagai upaya penguatan di pintu-pintu masuk, terutama terkait pembatasan dan mengatur durasi masa karantina bagi pelaku perjalanan luar negeri.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Sekretariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler