PR DEPOK - Belum lama ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan implementasi nilai-nilai Pancasila telah berhasil membawa Indonesia melewati masa di mana terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi pada pertengahan 2021.
Jokowi mengatakan bahwa kasus positif Covid-19 pernah mencapai 56 ribu orang per hari pada Juli 2021 lalu, tetapi kini kasus Covid-19 hanya bertambah 100 per hari.
Pernyataan Jokowi soal nilai Pancasila bisa mengatasi lonjakan kasus Covid-19 ini kemudian ditanggapi oleh mantan Sekertaris BUMM Muhammad Said Didu.
Dalam tanggapan singkatnya yang diunggah melalui akun Twitter pribadi, Said Didu berpikir tentang apa yang dikatakan oleh Jokowi.
"Izinkan #sayamikir," kata Said Didu singkat sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @msaid_didu pada Rabu, 19 Januari 2022.
Diketahui bersama, Covid-19 yang muncul pada Mei-Juli 2020 menyebabkan kengerian di mana pun, seperti lorong rumah sakit penuh, terutama di Jawa-Bali.
Diungkap Jokowi, dia masih ingat saat itu kasus harian mencapai 56.000, sehingga pihaknya bersyukur bahwa angka itu bisa turun drastis menjadi 100.
Baca Juga: Yunarto 'Keluhkan' Hujan di DKI Jakarta, Mustofa: Pindah aja kalau Nggak Nyaman
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa penurunan itu bisa terjadi karena rakyat Indonesia memiliki rasa gotong royong yang sesuai dengan Pancasila.
Mantan wali kota Solo tersebut lantas menyatakan bahwa selama pandemi Covid-19, masyarakat saling membantu satu sama lain yakni masih bersedia untuk meminjamkan fasilitas untuk ruang isolasi warga lainnya yang kurang mampu serta memberi bahan pangan.
Dari hal tersebut lah, katanya, dia melihat bahwa implementasi dari Pancasila itu benar-benar ada, yakni kegotongroyongan yang tidak dimiliki negara lain.
Dia pun mengungkap sangat mengapresiasi kinerja masyarakat, para relawan, hingga TNI dan Polri yang bekerja keras selama pandemi hingga melaksanakan program vaksinasi Covid-19.***