PR DEPOK – Politisi Partai Gelora, Fahri Hamzah beberapa waktu lalu memberikan saran agar MPR RI dibubarkan.
Saran itu menurut Fahri Hamzah lantaran MPR RI saat ini tidak berjalan sebagaimana fungsi yang semestinya.
Tak hanya itu, Fahri Hamzah juga menyindir para anggota MPR RI yang dinilai lebih banyak menghabiskan waktu untuk urusan di luar pekerjaan mereka sebagai pejabat negara.
Atas ucapannya tersebut, Fahri Hamzah mendapat tanggapan dari peneliti politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati.
Baca Juga: UU IKN Tak Batasi Masa Jabatan Kepala Otorita, Said Didu: sepertinya Sudah Kehilangan Akal Sehat
Wasisto mengatakan, ucapan Fahri Hamzah tentang pembubaran MPR RI adalah upaya meraih simpati publik.
Menurut dia, serangan kepada MPR RI tersebut merupakan bentuk unjuk eksistensi Fahri Hamzah, mengingat dirinya sudah tak berada di lingkungan kekuasaan.
Lebih lanjut, Wasisto juga menyebut setidaknya terdapat dua alasan yang bisa menjadi latar belakang serangan Fahri Hamzah kepada MPR RI tersebut.
Baca Juga: Divonis Hukuman Mati, Herry Wirawan Pemerkosa 13 Santriwati Akui Menyesal dan Minta Keringanan
Pertama, jelas dia, serangan tersebut merupakan cara Fahri Hamzah memperkenalkan Partai Gelora kepada publik.
Alasan kedua, lanjut dia, serangan Fahri Hamzah tersebut adalah “luka lama” yang kembali terbuka.
Pernyataan BRIN itu pun lantas menuai sorotan, salah satunya dari politisi Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Akui Siap Maju di Pilpres 2024, Iwan Fals Bangga: Gubernur Saya nih!
Disampaikan melalui akun Twitter-nya, @TofaTofa_id, Mustofa diduga melayangkan sindiran kepada BRIN.
“Alhamdulillah, Badan Riset kita, mulai bekerja,” ujar Mustofa sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Sabtu, 22 Januari 2022.