PR DEPOK – Kasus pengeroyokan anggota TNI hingga tewas yang terjadi Jakut (Jakarta Utara) terus berlanjut, tepatnya kini terungkap motif dibalik tindakan kriminal tersebut.
Berawal dari laporan pengeroyokan anggota TNI yang diketahui bernama Pratu Sahdi usia 22 tahun, diduga dikeroyok oleh sekumpulan orang sebanyak 8 orang pengeroyok.
Hal ini disampaikan langsung oleh pihak Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam jumpa pers beberapa waktu yang lalu.
Baca Juga: Jokowi Minta Anak Muda Kembangkan Ekonomi Hijau, Enggal Pramukty Beri Sindiran Keras
Pada awalnya, pihak Polda Metro Jaya sudah berhasil menangkap 4 dari 8 pelaku, yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap Anggota TNI AD tersebut hingga tewas.
“Dikeroyok oleh kurang lebih delapan orang dari kelompok tersebut, yang mengakibatkan anggota atau prajurit TNI tersebut meninggal dunia,” kata pihak Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News pada 23 Januari 2022.
“Pada hari selasa, kita sudah mengamankan empat orang yang kita duga melakukan aksi tersebut,” katanya lagi.
Hingga pada 18 Januari 2022, satu pelaku utama yang diduga sebagai pelaku penusukan terhadap Anggota TNI tersebut hingga tewas, berhasil ditangkap tanpa ada perlawanan yang diketahui nama pelaku utama pengeroyokan Anggota TNI tersebut adalah Baharudin, yang ditangkap di Dermaga Kepiting, Pelabuhan Muara Baru.
“Benar sudah ditangkap,” ujar Kepala Metro Jaya, Pol Irjen Fadil Imran, Rabu 19 Januari 2022.
“Betul sudah dimiliki oleh Anggota, selanjutnya dibawa ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya,” ujar AKBP Putu Kholis Aryana.
Baca Juga: Persib Bandung Jalani Laga Padat Pasca Derby Jabar Lawan Persikabo Pekan Depan
Diketahui pelaku utama yang bernama Baharudin tersebut, memiliki peran penting dalam kasus pengeroyokan Pratu Sahdi, salah satu Anggota TNI yang tewas karena pengeroyokan tersebut.
“Baharudin, ini orangnya dialah yang diduga kuat melakukan aksi penusukan,” kata Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Hidayat kepada wartawan.
Dimana, motif dari pengeroyokan terhadap Anggota TNI tersebut, hanyalah salah paham antara korban dan pelaku, yang dimana sebelumnya tidak memiliki hubungan atau permasalahan apapun.
“Motifnya, diduga akan ada anggota prajurit TNI yang menjadi korban pelaku, yang memiliki masalah,” ujar Kombes Tubagus Ade.
“Kejadian di Waduk Pluit, ada sekelompok orang datang kesana dengan tujuan mencari orang (Anggota TNI) tapi kebetulan (korban) berada di sana,” ujarnya lagi.
Hingga pada akhirnya, seluruh pelaku pengeroyokan Anggota TNI tersebut berhasil ditangkap di daerah Penjaringan, Jakarta Utara.
“Sudah lengkap, semuanya dari wilayah Penjaringan,” ungkap Kombes Pol Ade Hidayat.
Namun, Kombes Pol Ade Hidayat tak pernah menutup kemungkinan pada tersangka baru di kasus pengeroyokan Anggota TNI tersebut, terutama saat pihaknya berhasil menemukan dua alat bukti yang mendukung untuk melakukan penangkapan lanjutan.***