Jokowi Sebut Pemerintah Telah Siapkan 3 Juta Kloroquin untuk Sembuhkan Pasien Virus Corona

23 Maret 2020, 12:37 WIB
Presiden Jokowi menjawab pertanyaan wartawan saat memberikan keterangan di Beranda Istana Merdeka, Provinsi DKI Jakarta, Selasa (3/3). /HUMAS SETKAB PRESIDEN

PIKIRAN RAKYAT – Wisma Atlet Kemayoran yang sebelumnya menjadi tempat istirahat atlet di ajang Asean Games 2018 resmi berubah menjadi rumah sakit darurat rujukan.

Rumah sakit ini diperuntukkan bagi pasien yang positif terinfeksi virus corona dengan penyakit kondisi yang ringan.

Operasional Wisma Atlet Kemayoran rencananya akan dimulai pada sore hari ini yang dikelola oleh Gugus Tugas Covid-19 dan TNI.

Namun, Presiden juga berharap rumah sakit rumah sakit ini tidak digunakan yang artinya rumah sakit yang telah ada bisa melaksanakan penanganan virus corona,” tuturnya.

Baca Juga: Ditolak Bupati Bogor, Mohammad Idris: Rapid Test Covid-19 Depok Dilaksanakan di Alun-alun 

Pada konferensi pers peresmian Wisma Atlet pagi ini, Joko Widodo juga menyinggung tentang penyediaan obat Klorokuin Fosfat yang akan digunakan sebagai obat bagi pasien virus corona.

Jokowi menyampaikan penggunaan obat chloroquine telah disiapkan pemerintah untuk membantu penanganan dan penyembuhan pasien yang terinfeksi virus corona.

“Berkaitan chloroquine yang akan kita pakai merupakan produksi negara Indoensia, produksi Kimia Farma.

"Chloroquine memang bukan obat first line melainkan second line karena obat COVID-19 belum ditemukan dan belum ada anitivirusnya.

Baca Juga: Jokowi Berikan Tunjangan dan Santunan untuk Tenaga Medis yang Berjuang Tangani Virus Corona 

"Tetapi dari pengalaman beberapa negara chloroquine sudah digunakan dan banyak pasien COVID-19 yang sembuh dan membaik kondisinya setelah diberikan chloroquine,” tuturnya.

Namun Joko Widodo menegaskan chloroquine bukan obat yang bebas diperjualbelikan melainkan harus dibeli dengan resep dokter.
Joko Widodo juga mengatakan kini pemerintah sudah menyediakan 3 juta chloroquine sebagai persediaan.

“Pemerintah sudah (menyiapkan) stok 3 juta jadi pasien COVID-19 yang ada di rumah sakit jika dianggap dokter chloroquine cocok, pasti akan diberikan,” tuturnya.

Obat ini digunakan untuk penyembuhan bukan untuk pencegahan sehingga tidak dapat diakses oleh masyarakat umum.

Baca Juga: Sambut Awal Pekan, IHSG dan Rupiah Masih Tunjukan Tren Pelemahannya Ditengah Pandemi Virus Corona 

Diberitakan sebelumnya, penggunaan obat avigan dan chloroquine menjadi kontroversi di masyarakat termasuk kalangan medis.

Obat yang digunakan sebagai antimalaria tersebut sejatinya belum dapat dipastikan sebagai obat untuk penyembuhan utama.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Kepala Health Emergencies Programme WHO Janet Diaz yang menegaskan chloroquine belum terbukti efektif mengobati infeksi virus corona. Namun, obat ini sudah diuji klinis di Tiongkok dan Amerika Serikat, bahkan di Tiongkok obat ini telah digunakan dan secara umum dapat membuat pasien virus corona membaik.

Wakil Kepala Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional Tiongkok Sun Yanrong mengatakan chloroquine telah diuji secara klinis di sejumlah rumah sakit di Beijing dan menunjukkan kondisi kesehatan pasien virus corona yang mengonsumsinya membaik.***

 
Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler