PR DEPOK – Masyarakat dihebohkan dengan penemuan kerangkeng manusia yang ditemukan di belakang rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Perangin Angin.
Diduga, kerangkeng manusia di kediaman Bupati Langkat tersebut selama ini digunakan untuk mengeksploitasi para pekerja kebun kelapa sawit.
Dalam sebuah video yang beredar, terlihat sebuah kerangkeng manusia di belakang rumah Bupati Langkat yang berwarna hitam dan mempunyai satu pintu yang dikunci ganda.
Adapun terungkapnya kerangkeng manusia tersebut diawali dari operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Seperti diketahui, OTT yang dilakukan KPK tersebut dilakukan pada 18 Januari 2022 lalu di kediaman Bupati Langkat.
Dengan ramainya pemberitaan tersebut, aktivis Enggal Pramukty lantas memberikan pendapatnya.
Diungkapkan melalui akun Twitter-nya, @EnggalPamukty, ia justru menyinggung para tenaga kerja asing (TKA) asal China yang disebut diberi pekerjaan yang layak.
Baca Juga: Aturan Terbaru Masuk Mall di Jakarta, Rumah Makan dan Bisokop Boleh Buka dengan Syarat Ini
“Hidup enak dan bisa mondar mandir,” ujar Enggal Pramukty sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 25 Januari 2022.
Sementara di sisi lain, kata Enggal Pramukty lagi, masyarakat Indonesia justru dijadikan budak dan dikurung dalam sel.
“Sementara warlok dijadikan Budak dan dikurung dalam sel,” kata Enggal Pramukty pada akhir cuitannya.
Seperti diketahui sebelumnya, KPK menangkap Terbit Rencana dengan dugaan penerimaan suap proyek senilai Rp786 juta.
Dalam operasi tersebut, KPK membawa tujuh orang di Kabupaten Langkat. Dari ketujuh orang tersebut, Bupati Langkat ditetapkan sebagai tersangka.***