1.808 Orang Mendaftar Jadi Relawan Tenaga Medis, Berikut Rinciannya

29 Maret 2020, 20:11 WIB
Pemeriksaan tenaga medis di RSHS Bandung.* /NOVIANTI NURULLIAH/PR/

PIKIRAN RAKYAT - Sebagai langkah percepatan penanganan COVID-19, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah membuka pendaftaran untuk para relawan sejak 25 Maret 2020 lalu.

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara Desk relawan dari BNPB mencatat sebanyak 1.808 orang telah mendaftarkan diri sebagai relawan medis dan tenaga kesehatan untuk percepatan penanganan COVID-19 per 28 Maret 2020 pukul 17.00 WIB.

"Daftar relawan yang berhasil mendaftar adalah 5.816 orang terdiri atas 1.808 orang terdaftar sebagai relawan medis dan tenaga kesehatan, serta 4.008 orang terdaftar sebagai relawan nonmedis," kata Ketua Umum Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), Dandi Prasetia di Gedung BNPB Jakarta Minggu, 29 Maret 2020 seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Antisipasi Meluasnya Virus Corona di Jawa Barat, Ridwan Kamil: Karantina Wilayah Sedang Kita Bahas

Dalam keterangannya, Dandi merincikan sebanyak 1.808 relawan medis dan tenaga kesehatan yang mendaftar untuk administrasi rumah sakit ada 32 orang, apoteker terdapat 56 orang.

"Untuk dokter spesialis 4 orang, dokter umum dan 93 orang, kesehatan masyarakat 113 orang, perawat 776 orang, psikolog 12 orang, teknisi laboratorium 201 orang," ujar Dandi.

Sementara itu, jumlah relawan non medis yang telah mendaftar sebanyak 4.008 relawan dengan rincian untuk ahli gizi sebanyak 115 orang, bidan 324 orang, dapur umum 274 orang, logistik atau pergudangan sebanyak 1.024 orang, radiografer empat orang, sopir atau tim ambulan 549 orang, teknisi mesin dan kelistrikan 68 orang.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, Industri Pariwisata Alami Kerugian Signifikan

Selanjutnya, tenaga administrasi umum 983 orang, tenaga kebersihan umum 201 orang, tenaga kesehatan lingkungan 207 orang, tenaga sanitarian 133 orang, tenaga teknis kefarmasian 62 orang, dan tidak diketahui 585 orang.

Dandi mengatakan banyak masyarakat yang ingin terlibat sebagai relawan dalam penangan COVID-19 namun di sisi lain, pihak rumah sakit dan lembaga kemanusiaan membutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten.

Kompetensi ini diperlukan mengingat proses penanganan COVID-19 ini masih berjalan dengan waktu agak panjang dan mungkin berpotensi untuk meluas di berbagai wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Berkebun di Rumah Bantu Halau Kebosanan Selama #Dirumahaja

"Relawan perlu memiliki kompentensi dan pemahaman yang seragam terkait kesehatan dan keselamatan saat mereka bekerja," terangnya.

Koordinator Relawan Gugus Tugas COVID-19 Andre Rahardian mengatakan Indonesia memerlukan relawan sebanyak 1.500 dokter mulai dari spesialis paru, anastesi, umum, hingga pranata laboratorium untuk menghadapi pandemi virus corona di tanah air.

"Kemudian membutuhkan sebanyak 2.500 perawat dan sejumlah administrasi rumah sakit serta supir ambulan," ungkap Andre. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler