PR DEPOK – Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla belum lama ini memberikan tanggapan mengenai rencana Polri untuk memetakan masjid-masjid di Indonesia dalam upaya pencegahan paham radikalisme dan ekstrimisme.
Jusuf Kalla mengatakan bahwa tidak terdapat paham radikalisme dan ekstrimisme di masjid yang pernah mengacau negara.
Menurut Jusuf Kalla, paham radikalisme dan ekstrimisme justru berasal dari rumah kontrakan seperti aksi pembuatan bom dan pembentukan kelompok dan jaringan sehingga ia menyebut bahwa lokasi inilah yang harusnya diperiksa.
Ungkapan Jusuf Kalla mengenai aksi terorisme kemudian disoroti oleh politisi Partai Gerindra Fadli Zon.
Fadli Zon setuju terhadap pernyataan Jusuf Kalla bahwa aksi radikalisme dan ekstrimisme tidak ada di masjid.
Maka dari itu Fadli Zon menyebut bahwa masjid-masjid di Indonesia tidak perlu dipetakan.
“Betul sekali P @Pak_JK, tak ada radikalisme n ekstrimisme di masjid shg harus ‘dipetakan’,” kata Fadli Zon melalui akun Twitter @fadlizon sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com pada Sabtu, 29 Januari 2022.
Sebelumnya, Brigjen Pol. Umar Effendi mengatakan bahwa Polri akan melakukan upaya pencegahan paham ekstrimisme dan radikalisme di Indonesia.
Salah satu upaya yang direncanakan oleh Polri adalah dengan melakukan pemetaan atau mapping di masjid-masjid di Indonesia.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Pergelaran Balapan MotoGP Tahun 2022, Dimulai Maret hingga November
Hal ini diungkapkan Umar Effendi saat menjadi pembicara menggantikan Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam acara Optimalisasi Islam Wasathiyah dalam Mencegah Ekstrimisme dan Terorisme yang dilaksanakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Rabu, 26 Januari 2022.
“Kemarin kita juga sepakat dalam diskusi mapping (pemetaan) masjid, Pak. Mohon maaf”
“Masjid warnanya macam-macam ada yang hijau, ada yang keras, ada yang semi keras dan sebagainya. Ini jadi perhatian kita semua,” kata Umar Effendi dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Official TVMUI..***