PR DEPOK - Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan muncul sebagai calon pemimpin Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan usai Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) digadang-gadang akan menjadi pemimpin IKN.
Sementara itu, mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla mengatakan jika paham radikalisme dan ekstremisme yang mengacaukan negara selau berasal dari kontrakan, bukan masjid.
Dua berita tersebut terangkum dalam lima berita populer hari ini di PikiranRakyat-Depok.com dengan jumlah pembaca terbanyak pada Minggu, 30 Januari 2022.
Baca Juga: Onfire di Bawah Mistar Persib, Teja Paku Alam Buat Ciro Alves Menangis
Berikut PikiranRakyat-Depok.com telah merangkum lima berita populer hari ini yang sayang untuk dilewatkan.
1. Soal Kasus Dugaan Korupsi RS Sumber Waras, Ali Syarief: Mengapa Jadi Ditidakwaraskan Ya?
Kasus dugaan korupsi pembelian lahan Rumah Sakit (RS) Sumber Waras kembali mencuat ke permukaan, setelah Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dilaporkan ke KPK.
Poros Nasional Pemberantasan Korupsi (PNPK) melaporkan Ahok setelah lima tahun, karena tak ada kejelasan kasus yang menyeret namanya tersebut.
Baca Juga: Absen saat Persib Kalahkan Persikabo, Marc Klok hingga Nick Kuipers 9 Pemain yang Positif Covid-19?
Akademisi Cross Culture Institute Ali Syarief ikut melontarkan tanggapannya soal kasus RS Sumber Waras.
Ali Syarief melalui akun Twitter pribadinya, kemudian mengatakan bahwa barang bukti dan saksi-saksi masih ada, tetapi kasus tersebut justru tidak dilanjutkan proses penyidikannya.
Baca selengkapnya di KLIK DI SINI.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo Minggu 30 Januari 2022: Cek Peruntungan Anda Besok
2. Natalius Pigai Klaim Mampu Jadi Gubernur di Mana Pun jika Mau, Teddy: Bahkan Sempat Diminta di Planet Mars
Mantan anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Natalius Pigai, mengklaim dirinya mampu menjadi gubernur di mana pun, bukan hanya di Papua Tengah.
Tak hanya mengaku bisa menjadi gubernur, Natalius Pigai juga mengatakan jika ia tidak setuju jika Papua dimekarkan.
Mantan politisi Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), Teddy Gusnaidi memberikan pendapat terkait pernyataan Natalius Pigai.
Ia mengungkapkan Natalius Pigai bahkan sempat diminta untuk menjadi gubernur di Planet Mars.
Baca selengkapnya di KLIK DI SINI.
3. Daripada Ahok, Rocky Gerung Usul Anies Baswedan yang Jadi Kepala Otorita IKN: Kan Masuk Akal, Dia Lebih Ngerti
Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi kabar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang digadang-gadang akan menjadi Gubernur IKN.
Baca Juga: 12 Link Twibbon Harlah NU ke-96, Desain Keren dan Unik Cocok Diunggah di Media Sosial
Menurutnya, kemunculan nama Ahok yang memimpin IKN nantinya akan membuat publik bertanya-tanya, serta akan muncul asumsi bahwa dipilihnya Ahok adalah bentuk dendam kepada Anies Baswedan.
"Di belakang itu orang ingat lagi kenapa mesti Ahok yang ditaruh di situ, walaupun saya nggak anggap bahwa nggak penting banget. Karena saya menolak (pemindahan IKN), mau otoritas siapa kek, wong saya nggak suka pemindahan kok," ujarnya.
Rocky Gerung mengatakan jika memang ingin memindahkan IKN, maka bisa langsung memindahkan Anies Baswedan ke Kalimantan.
Baca Juga: Polisi Kembali Tetapkan 1 Tersangka Terkait Kasus Pengeroyokan Lansia di Jaktim
Baca selengkapnya di KLIK DI SINI.
4. Buntut Polemik Bahasa Sunda, Sekjen PDIP Tegas Arteria Dahlan Sudah Diberi Sanksi Peringatan Berat
Kader PDIP Arteria Dahlan dikabarkan telah diberikan sanksi berat terkait dirinya yang diduga menghina bahasa Sunda.
Hal itu disampaikan oleh Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, yang menyebut pihaknya telah memberikan sanksi peringatan berat kepada Arteria Dahlan.
Baca Juga: Curahan Hati Naeun Usai April Resmi Dinyatakan Bubar
"Saya sudah bertemu Bapak Arteria Dahlan bersama dengan ketua DPP Bidang kehormatan, yang bersangkutan menyatakan permohonan maaf setulus-tulusnya," ucapnya.
Baca selengkapnya di KLIK DI SINI.
5. Jusuf Kalla Sebut Aksi Radikalisme dan Ekstrimisme Berasal dari Rumah Kontrakan, Fadli Zon: Tak Ada di Masjid
Politis Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti ucapan mantan presiden Jusuf Kalla terkait paham radikalisme dan ekstrimisme yang mengacaukan negara.
Baca Juga: Faisal Basri Ramal Pemerintahan Ambruk sebelum 2024, Benny Harman: Tentu Ada Penjelasan Ilmiahnya
Menurut Jusuf Kalla, paham radikalisme dan ekstrimisme justru berasal dari rumah kontrakan seperti aksi pembuatan bom dan pembentukan kelompok dan jaringan, bukan dari masjid.
Fadli Zon megnaku setuju dengan pernyataan Jusuf Kala tersebut, serta menyebut bahwa masjid-masjid di Indonesia tidak perlu dipetakan.
Baca selengkapnya di KLIK DI SINI.***