BMKG: Waspadai Banjir Rob Jelang Supermoon Terbesar di Kawasan Pesisir

8 April 2020, 07:37 WIB
Seorang warga berfoto dengan latar belakang fenomena bulan Supermoon di kota Lhokseumawe, Aceh, Selasa (19/2/2019). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melansir Fenomena Supermoon atau disebut juga Super Snow Moon terjadi saat bulan berada pada titik perige terdekat yakni 363.300 Km dari bumi sehingga bulan terlihat 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari bulan purnama.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau warga di daerah pesisir untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir rob menjelang fenomena supermoon terbesar tahun ini.

Bulan purnama terbesar ini menawarkan kesempatan terbaik untuk melihat pink supermoon, yang akan terjadi pada 8 April 2020 pukul 01.08 WIB dini hari.

Kepala Bidang Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Hendra Suwarta mengatakan diperkirakan akan terjadi banjir rob.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks ATM Jadi Tempat Tertinggi Penularan Corona, Capai 70 Persen

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, kemunculan supermoon ini dimana posisi Bulan yang berada di titik terdekatnya dari Bumi.

Kondisi tersebut akan memberikan pengaruh terhadap kemungkinan pasang permukaan air laut.

Pasang air laut tersebut, seperti yang terjadi pada setiap Bulan Purnama, sering kali menyebabkan banjir rob yang dapat mempengaruhi warga pesisir.

Baca Juga: Sejumlah Pabrik Masih Beroperasi, Pemkot Depok Pantau Penerapan Protokol Kesehatan

Untuk itu, lebih lanjut Hendra menegaskan masyarakat harus tetap waspada bila terjadi banjir rob.

Menurutnya, Warga pesisir pada umumnya sudah mengetahui kemungkinan terjadinya banjir rob, setiap kali mendapat informasi tentang kejadian bulan purnama atau kemunculan supermoon.

"Ya, di daerah yang biasanya kalau bulan purnama terjadi banjir rob, itu kan sudah rutin, daerah-daerah itu rutin terjadi banjir rob. Jadi umumnya warga sudah tahu," ujar Hendra.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Hoaks, WhatsApp Kembali Batasi Pesan yang Diteruskan

Kendati demikian, Hendra tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada mengingat kondisi bulan yang berada di titik terdekat, maka kemungkinan banjir rob diperkirakan akan terjadi lebih besar.

Di titik terdekatnya dari Bumi, supermoon diperkirakan akan berjarak sekitar 356.910 kilometer (km) atau selisih sekitar 50 km dibandingkan dengan posisi terjauhnya, atau disebut juga dengan minimoon, yaitu sekitar 400.000 km.

Selain itu, BMKG mengatakan bahwa tahun ini akan terjadi fenomena alam lain selain supermoon yakni fenomena minimoon.

Baca Juga: Tangani Pasien, RS Bhayangkara Brimob Butuh 1.400 APD dalam Sehari

Fenomena minimoon ini merupakan posisi bulan yang berada di titik terjauh dari bumi.

Minimoon pada tahun ini diperkirakan akan terjadi tiga kali, yang sebagian besar munculnya pada akhir tahun, yaitu pada 2 dan 31 Oktober serta pada 30 November.

Hendra mengungkapkan minimoon tersebut disebut juga dengan apoge, di mana posisi bulan berada di titik paling jauh dari bumi.

Baca Juga: Imbas Corona, Sri Mulyani Kaji Ulang Pemberian THR dan Gaji Ke-13 ASN

"Jadi di titik terjauh itu disebut apoge, sementara yang terdekat disebut perige," katanya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler