Sindir Menteri Jokowi Soal Minyak Goreng Langka, Rizal Ramli: Turunin Harga aja Ndak Bisa, Menang Gaya doang

2 Februari 2022, 11:10 WIB
Pakar ekonomi senior, Rizal Ramli. /Instagram @rizalramli.official

PR DEPOK - Ekonom senior, Rizal Ramli menyoroti kelangkaan minyak goreng di pasaran usai harga minyak goreng melonjak naik dan diturunkan kembali oleh pemerintah.

Menurut Rizal Ramli, kelangkaan minyak goreng ini sebagai tanda bahwa menteri-menteri Joko Widodo (Jokowi) yang tidak bisa bekerja.

Rizal Ramli mengatakan sudah sebulan lebih harga minyak goreng naik, tetapi menurunkan harganya pun tidak bisa.

Baca Juga: Catat! Jadwal Manchester United selama Februari 2022 di Liga Champions, Liga Inggris, dan Piala FA

Kemudian, Rizal Ramli menyindir para menteri di bawah kepemimpinan Jokowi yang dinilai hanya menang gaya saja.

Cuitan Rizal Ramli soal minyak goreng yang sulit didapatkan. Twitter @RamliRizal

"Memang menteri2 Jokowi ndak bisa kerja, sudah sebulan lebih, nurunin harga mintak goreng aja ndak bisa, Menang di gaya doang," kata Rizal Ramli seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @RamliRizal.

Rizal Ramli mengungkap bahwa stok minyak goreng yang langka tersebut banyak dikeluhkan masyarakat.

Baca Juga: Maling Uang Rakyat Rp50 Juta Cukup Kembalikan Kerugian Negara, Politisi PKS: Pidana itu Mengadili Perbuatan

Lebih lanjut, Rizal mengatakan ternyata kekosongan minyak goreng tersebut juga terjadi di pasar tradisional.

"Stok minyak goreng yang langka banyak dikeluhkan masyarakat. Ternyata kekosongan juga terjadi di pasar tradisional," ujar Rizal Ramli.

Diketahui bahwa Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi meminta pelaku industri minyak goreng (migor) berkomitmen menjaga stabilitas harga di dalam negeri dengan mengisi stok di pasar tradisional maupun ritel modern.

Baca Juga: Edy Mulyadi Akui Ponselnya Jatuh dan Hilang Sebelum Diperiksa, Dede: Lucu HP-nya Dimakan Jin, Ngigau Terus

“Kemendag menginstruksikan produsen untuk mempercepat penyaluran migor serta memastikan tidak terjadi kekosongan di tingkat pedagang dan pengecer, baik di pasar tradisional maupun ritel modern,” kata Mendag saat Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta pada Senin, 31 Januari 2022.

Mendag Lutfi mengimbau masyarakat untuk tetap bijak dalam membeli dan tidak memborong migor karena panik. Pemerintah menjamin stok migor cukup dengan harga yang terjangkau masyarakat.

“Pemerintah akan mengambil langkah-langkah hukum yang sangat tegas bagi para pelaku usaha yang melanggar ketentuan,” ujar Mendag Lutfi.

Baca Juga: Intip Rangkuman Bursa Transfer Musim Dingin Manchester United Januari 2022

Mendag Lutfi juga mempertegas kebijakan pemerintah tentang kewajiban Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO).

Kebijakan ini dimaksudkan untuk memenuhi bahan baku minyak goreng di dalam negeri sehingga produsen minyak goreng akan mendapatkan harga lebih murah dibandingkan harga internasional.

Mengantisipasi kenaikan harga migor, Kemendag menerbitkan Permendag 6 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit.

Baca Juga: Habib di Pamekasan Diduga Cabuli Anak di Bawah Umur, Gun Romli: Penjahat Seksual, Biadab!

Tercantum dalam Permendag tersebut, harga eceran tertinggi (HET) untuk migor diatur dengan rincian migor curah sebesar Rp11.500 per liter, kemasan sederhana sebesar Rp13.500 per liter, dan kemasan premium sebesar Rp14.000 per liter. Kebijakan HET ini akan mulai berlaku pada 1 Februari 2022.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler