PR DEPOK - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau Gus Umar menyoroti pernyataan Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto soal liburan Tahun Baru Imlek.
Dalam salah satu keterangan, Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa hari libur Imlek ditetapkan oleh Megawati Soekarnoputri saat menjabat sebagai Presiden ke-5 RI.
Menanggapi itu, Gus Umar pun tampak geram dan langsung menyindir Sekjen PDI Perjuangan tersebut.
Dia pun menyarankan agar Hasto juga mengklaim bahwa Megawati Soekarnoputri ikut andil dalam pembangunan Tugu Pancoran, Monas, hingga Taman Mini Indonesia Indah.
"Bung Hasto, gak sekalian Tugu pancoran, monas dan Taman Mini andil bu megawati yg bangun," ucap Gus Umar seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @Umarhs_Chelsea pada Rabu, 2 Februari 2022.
Klaim Hasto tersebut tampak berbeda dengan sejarah perayaan Tahun Baru Imlek pertama di Indonesia.
Baca Juga: Cara Cek Penerima Bansos Online 2022 Melalui HP untuk Dapatkan Bantuan PKH Ibu Hamil hingga Rp3 Juta
Pasalnya perayaan Tahun Baru Imlek diketahui ditetapkan pertama kali sebagai hari libur nasional ketika masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yakni pada 9 April 2001 silam.
Untuk diketahui, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya ikut merayakan Tahun Baru Imlek 2573 pada 1 Februari 2022 kemarin.
Dalam keterangannya, Hasto menyampaikan salam dan ucapan dari Megawati Soekarnoputri dan keluarga untuk seluruh masyarakat Tionghoa yang merayakan.
Kemudian, dia juga menjelaskan langkah bersejarah yang dilakukan Megawati Soekarnoputri ketika menjabat sebagai presiden, dengan menetapkan Hari Rakya Imlek sebagai hari libur nasional.
"Saya menyampaikan salam dari Ketua Umum Ibu Profesor HC Megawati Soekarnoputri. Beliau dalam kapasitas ketika Presiden ke-5 RI mengambil momentum historis atas dasar prinsip ideologi Pancasila dengan menetapkan Imlek sebagai hari libur nasional," ujar Hasto Kristiyanto.
Menurutnya, keputusan itu memiliki makna yang teramat luas, yakni sebagai pengakuan atas kepeloporan tokoh Indonesia beretnis Tionghoa dalam perjuangan kemerdekaan bangsa.
Lalu dia juga berpendapat, penetepan libur Imlek oleh Megawati Soekarnoputri juga sebuah perwujudan pemahaman kultural atas hubungan Indonesia yang sangat lama dengan Tionghoa.***