PR DEPOK - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) turut menanggapi tindakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Boy Rafli Amar meminta maaf terkait penyebutan pondok pesantren yang diduga terafiliasi jaringan terorisme beberapa waktu lalu.
Mengenai hal itu, HNW menyebut bahwa tindakan Kepala BNPT meminta maaf atas penyebutan pondok pesantren terafiliasi jaringan terorisme merupakan tradisi baru.
"Ini tradisi baru, di MUI, Ka BNPT minta maaf atas penyebutan Pondok Pesantren terafiliasi jaringan terorisme," ucap HNW, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @hnurwahid.
Lebih lanjut, HNW pun mengatakan, jika tindakan Kepala BNPT ini sebagai bukti bahwa tuduhan terhadap Ponpes yang diduga terafiliasi jaringan terorisme tidaklah benar.
Baca Juga: Sikapi Pengusiran Pesawat Susi Air, Mantan Jubir KPK: Apakah Tidak Dipikirkan Pemkab Malinau?
"Penting jadi tradisi untuk berantas terorisme dg tegakkan hukum yang basisnya keadilan dan kebenaran," pungkas HNW pada akhir cuitannya.
Seperti kabar yang beredar, Kepala BNPT, Komjen Boy Rafli Amar menyambangi Kantor MUI di Jakarta Pusat untuk berdiskusi dengan pimpinan lembaga itu dan meluruskan masalah data 198 pondok pesantren terafiliasi terorisme.
Dalam keterangannya, Boy Rafli mengatakan, pihaknya bersama dengan pimpinan MUI mengupayakan adanya kesamaan persepsi di antara perbedaan pendapat yang ada.
Tak sampai di situ, ia juga secara langsung menyampaikan permohonan maaf atas penyebutan pondok pesantren yang terafiliasi jaringan terorisme.
Menurut Boy Rafli, BNPT dan MUI pun memiliki komitmen yang sama untuk melawan terorisme. Ia menilai, kedua pihak juga harus bekerja sama dalam mencegah dan mengantisipasi ancaman terorisme.
Selain itu, kata dia melanjutkan, dalam diskusi tersebut, BNPT dan MUI juga membahas mengenai beberapa istilah tertentu.
Kendati dia tidak memerinci istilah yang dimaksud, namun pihaknya menyebut langkah tersebut tak ingin menjadikannya menjadi langkah yang kontraproduktif.***