PSI Dukung Jokowi 3 Periode, Sindiran Hendri Satrio: Kayaknya Lagi Ada Tugas Belajar Kelompok

4 Maret 2022, 08:35 WIB
Hendri Satrio merespons soal PSI mendukung Jokowi menjabat sebagai presiden tiga periode. /Antara/HO-Sekretariat Kabinet /

PR DEPOK – Belum lama ini, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) secara tegas menolak wacana penundaan Pemilu 2024 yang tengah ramai diperbincangkan.

Namun, PSI justru mendukung penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat posisi tertinggi selama tiga periode.

Meski demikian, PSI menjelaskan bahwa masa jabatan presiden tiga periode untuk Jokowi harus melalui mekanisme amendemen konstitusi.

Baca Juga: Jokowi Tegur Isi Grup WhatsApp TNI-Polri, Ngabalin: Nasionalisme Bisa Dikalahkan Penceramah Radikal

Dukungan PSI itu sontak mendapat berbagai respons dari sejumlah pihak, salah satunya dari Pengamat Politik, Hendri Satrio.

"PSI komentar dukung 3 Periode ya?" kata Hendri Satrio, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Twitter @satriohendri pada Jumat, 4 Maret 2022.

Akan tetapi, pria yang juga merupakan akademisi bidang komunikasi dan politik ini justru meminta semua pihak untuk mewajarkan apa yang didukung oleh partai yang dipimpin Giring Ganesha tersebut.

Baca Juga: Nama Soeharto Disebut Dihapus dari Sejarah, Fadli Zon: Orang Kepercayaan Jenderal Sudirman, Perannya Besar

"Biarin aja, keliatannya (PSI) lagi dapet tugas belajar kelompok, mesti dikumpulin segera," pungkas Hendri Satrio seraya mengakhiri cuitannya.

Cuitan Hendri Satrio soal PSI dukung Jokowi jabat presiden tiga periode namun menolak penundaan Pemilu 2024.

Diketahui bersama, wacana penundaan Pemilu 2024 belakangan ini tengah ramai diperbincangkan banyak pihak.

Wacana penundaan Pemilu 2024 itu pertama kali muncul dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (Ketum PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Baca Juga: Kritisi Wacana Penundaan Pemilu 2024, Fahri Hamzah: Tak Boleh Mendewakan Pemimpin, Mereka Manusia Biasa

Dalam keterangannya, Cak Imin mengusulkan agar Pemilu 2024 untuk ditunda karena berbagai alasan. Salah satunya mengenai kondisi ekonomi nasional.

Usulan tersebut pun kemudian didukung oleh beberapa orang seperti Ketum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler