Sebarkan Pamflet Ideologi Khilafah di Kupang, Polisi Amankan Pasangan Suami Istri

1 Juni 2020, 16:26 WIB
PROSES penangkapan pasangan suami istri yang sebar ideologi khalfiah di Kupang.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Kepolisian Resor Kupang Kota bekerja sama dengan organisasi masyarakat di Kota Kupang, Brigade Meo menangkap pasangan suami istri yang sejak Kamis, 28 Mei 2020 telah menyebarkan ideologi khilafah melalui pamflet di Jalan El Tari Kupang. Hal ini membuat warga setempat resah.

"Saat ini keduanya sudah diamankan dan akan dilakukan interogasi dan penyelidikan lebih lanjut atas apa yang sudah mereka lakukan," kata Kapolres Kupang Kota AKBP Satria B kepada wartawan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Antara, pada Senin, 1 Juni, 2020, Kapolres mengatakan bahwa keduanya diamankan di salah satu lokasi indekos di Jalan Air Lobang 3, Kelurahan Sikumana, Kota Kupang bekerja sama dengan organisasi masyarakat Brigade Meo.

Baca Juga: Dwi Sasono Ditangkap Akibat Narkoba, Lukman Sardi: Ini Kesalahan yang Harus Jadi Pelajaran Hidup 

Penangkapan terhadap keduanya itu dilakukan setelah pihak kepolisian dan Brigade Meo mendapatkan informasi melalui salah satu media di Kota Kupang dan video yang beredar di media sosial.

Kapolres mengatakan bahwa saat ini keduanya sudah diamankan dan ditahan di Mapolres Kupang Kota untuk penyelidikan lebih lanjut.

Ia berharap masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap tenang menanggapi masalah tersebut dan tetap menjaga kesehatan di tengah pandemi virus corona.

Sementara itu, Ketua Brigade Meo Mercy Siubelan mengatakan bahwa pasangan suami istri itu adalah pasangan yang sering berulah berkaitan dengan ideologi khilafah.

Baca Juga: Bukan Hanya Soal Corona, Indonesia Telah Dihantui 1.300 Bencana Sejak Awal 2020 

Keduanya merupakan pentolan penganut organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Siubelan mengatakan bahwa salah satu dari kedua orang itu pernah diamankan oleh Brigade Meo beberapa waktu lalu karena melakukan hal yang sama.

"Kini dia berulah lagi, kita amankan saja," katanya.

Sebelumnya pada Kamis, 28 Mei 2020, sejumlah koran yang dijual di lampu merah di Jalan El Tari Kupang diselipi dengan selembaran yang berisi kemunculan ideologi khilafah di NTT.

Bahkan setelah itu seseorang yang bernama Suryadi melakukan pertemuan menggunakan aplikasi zoom dengan mengelar rapat virtual tepat di depan halaman kantor gubernur NTT dengan sejumlah orang dari daerah lain terkait khilafah.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler