Terduga Teroris Dokter Sunardi Ditembak Mati Densus 88, Prof. Zubairi: Lukai Semua Orang yang Percaya Keadilan

11 Maret 2022, 10:15 WIB
Profesor Zubairi Djoerban mengomentari tewasnya Dokter Sunardi yang ditembak mati oleh Densus 88. /Instagram @profesorzubairi

PR DEPOK - Nama dokter Sunardi mendadak viral dan menjadi perbincangan di kalangan publik usai dirinya ditembak mati oleh Detasemen Khusus atau Densus 88.

Dokter Sunardi ditembak mati saat sedang dalam upaya penangkapan oleh Densus 88 pada Rabu, 10 Maret 2022.

Sang dokter merupakan terduga teroris yang menjadi target penangkapan Densus 88.

Baca Juga: Said Didu Sebut Kebijakan Kemendag Soal Minyak Goreng Timbulkan Masalah Baru: Solusi Berikan Subsidi

Diduga petugas melepaskan tembakan kepada terduga teroris lantaran melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.

Kabar tewasnya dr. Sunardi ini pun turut dikomentari oleh Profesor Zubairi Djoerban.

Profesor Zubairi Djoerban ikut berbelasungkawa atas wafatnya rekan sesama dokternya itu.

Baca Juga: Korea Utara Kembali Luncurkan Uji Coba Rudal Balistik, Amerika Serikat Siap Jatuhi Sanksi Baru

"Inalilahi wainalilahi rojiun. Belasungkawa saya untuk keluarga almarhum dokter Sunardi," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari cuitan di akun Twitter pribadinya @ProfesorZubairi.

Lebih lanjut, Profesor Zubairi Djoerban menilai bahwa tewasnya dr. Sunardi menjadi hari yang sangat kelam.

Menurutnya, penembakan mati terhadap dokter Sunardi telah melukai semua orang yang percaya serta berharap pada keadilan.

Baca Juga: Tips Mudah Menautkan Rekening atau E-wallet ke Kartu Prakerja, Agar Insentif Rp2,55 Juta Cair

"Ini adalah hari yang amat kelam dan melukai semua orang yang percaya serta berharap pada keadilan," katanya menambahkan.

Cuitan Profesor Zubairi Djoerban. Tangkap layar Twitter @ProfesorZubairi

Untuk diketahui, dokter Sunardi ditembak mati oleh Densus 88 lantaran disebut melakukan perlawanan saat sedang ditangkap.

Alih-alih menyerah pada petugas, sang dokter justru disebut mencoba melarikan diri dengan mobilnya.

Baca Juga: Beredar Isu akan Ada Perang Nuklir di Ukraina, Menlu Rusia Akui Tak Percaya hingga Peringatkan AS dan Eropa

Terduga teroris itu bahkan disebut sempat menabrakan mobilnya ke mobil milik petugas.

Hal tersebut mengakibatkan mobilnya mengalami kerusakan di bagian depan.

Tak sampai situ, mobil dokter Sunardi tetap tak berhenti meski telah diperingati oleh petugas.

Baca Juga: Tips Pilih Pelatihan Pertama di Kartu Prakerja bagi Peserta Gelombang 23 yang Lolos

Hingga akhirnya ia kabarnya sempat menabrak mobil yang melintas di depannya.

Karena dianggap membahayakan, petugas akhirnya memutuskan untuk melepaskan tembakan ke punggung atas dan pinggul kanan bawah.

Dokter Sunardi pun dinyatakan meninggal dunia usai sempat dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Syarat Jadi Penerima Bansos PBI, Berikut Cara Mudah agar Iuran BPJS Dibayar oleh Pemerintah

Diberitakan sebelumnya, sang dokter diduga terlibat dalam jaringan terorisme.

Ia disebut-sebut merupakan petinggi kelompok Hilal Ahmar Society Indonesia atau HASI dan Jemaah Islamiyah (JI).***

Editor: Annisa.Fauziah

Tags

Terkini

Terpopuler