PR DEPOK - Politisi Partai Demokrat, Yan Harahap ikut mengomentari reaksi para menteri terhadap Presiden Jokowi dalam suatu acara.
Dalam acara yang digelar di Bali, Jokowi tampak marah kepada para menteri dan jajaran pemerintah pusat lainnya karena masalah kebiasaan impor.
Namun kemarahan Jokowi tersebut malah dibalas tepuk tangan oleh para menteri yang hadir.
Baca Juga: Satu Keluarga yang Terdiri 5 Orang Melompat dari Apartemen di Swiss dalam Dugaan Bunuh Diri Kelompok
Menanggapi kejadian itu, Yan Harahap terlihat heran dan melayangkan sindiran terhadap para menteri Jokowi.
Dalam keterangan tertulisnya, Yan Harahap menyatakan bahwa hanya di Indonesia orang marah-marah disambut dengan tepuk tangan.
"Hanya di Indonesia orang marah2 malah dapat applause," kata Yan Harahap seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Twitter @YanHarahap.
Dia pun lantas mempertanyakan tujuan dari para menteri bertepuk tangan saat Presiden Jokowi marah-marah kepada mereka.
Politisi Partai Demokrat ini penasaran, barangkali para menteri bertepuk tangan karena ingin membuat presiden lebih semangat marahnya.
Kemudian ia juga menduga para menteri bertepuk tangan karena menganggap presiden sedang melawak atau berguyon.
Baca Juga: Fahri Hamzah Heran Para Menteri Tepuk Tangan saat Jokowi Marah: Emang Presiden Lagi Stand Up Comedy?
"Apa biar makin semangat marahnya? Atau malah dianggap lagi 'ngelawak'?," ujarnya menambahkan.
Diketahui sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan kekesalannya kepada jajaran pemerintah pusat, daerah dan BUMN yang sering melakukan impor.
Padahal menurutnya, dibanding harus impor, banyak produk serupa yang dihasilkan di dalam negeri dan bisa dibeli oleh jajaran di pemerintah pusat, daerah, dan BUMN.
"Apa-apaan ini, dipikir kita bukan negara yang maju? Buat CCTV saja beli impor. Seragam dan sepatu tentara dan polisi beli dari luar. Kita ini produksi di mana-mana bisa jangan diterus-teruskan. Alat kesehatan, Pak Menteri Kesehatan, tempat tidur untuk rumah sakit, produksi saya lihat di Yogya, Bekasi, Tangerang ada tapi beli impor," ujar Presiden Jokowi.
Kemudian, Jokowi juga mengingatkan menterinya seolah mengancam untuk melakukan reshuffle apabila hal tersebut terus terjadi.
"Kementerian, sama saja tapi itu bagian saya. Reshuffle, kayak gini tidak bisa jalan, sudah di depan mata uangnya ada, uang-uang kita sendiri tinggal belanjakan produk dalam negeri saja sulit dan saya awasi betul," ucapnya menjelaskan.***