Erick Thohir: Recofusing Himbara Bukti Keberpihakan terhadap UMKM

3 Juli 2022, 16:09 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir (kedua dari kanan) saat menghadiri silaturahmi akbar alumni Universitas Padjadjaran (Unpad) di Graha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 3 Juli 2022. /Dok. Humas Kementerian BUMN.

PR DEPOK - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir turut hadir dalam silaturahmi akbar alumni Unpad dengan tema "Mendorong Pertumbuhan UMKM Melalui Kolaborasi".

Dalam pernyataannya di Graha Sanusi Hardjadinata, Unpad, Erick Thohir mengatakan soal komitmen BUMN mendorong pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Dijelaskan Erick Thohir, terdapat 3 hal yang akan dilakukan BUMN dalam komitmennya mendorong pengembangan UMKM, yakni pembiayaan, pendampingan, dan pasar.

Oleh sebab itu, kata Erick Thohir, BUMN telah melakukan recofusing bisnis sejumlah bank pelat merah atau Himbara.

Baca Juga: Apa Itu BPMS DKI Jakarta? Ini Pengertian, Syarat dan Cara Daftar agar Dapat Bansos hingga Rp10 Juta

"Dulu BRI waktu pertama saya masuk itu bukan bank rakyat, tapi malah bank korporasi besar yang mana 80 persen pinjamannya untuk korporasi," kata Erick Thohir.

Ia pun meminta direksi dan komisaris BRI mengubah fokus bisnis dengan memprioritaskan pembiayaan untuk UMKM dan rakyat.

Dalam waktu 2,5 tahun, eks Presiden Inter Milan ini, berhasil mengembalikan proporsi pembiayaan BRI dengan 85 persen kepada UMKM.

"BRI berfokus kepada ultra mikro dan UMKM hingga ke pelosok negeri. Total sudah ada 2,3 juta UMKM binaan dan 14.584 klaster binaan, dan penyaluran KUR sebesar Rp88,9 triliun," ucapnya.

Baca Juga: Jadwal Buka Monas 2022 dan Daftar Harga Tiket serta Cara Pesan Tiket secara Online

Tak berhenti di situ, Erick juga mendorong kemudahan akses permodalan UMKM dan ultra mikro dengan membentuk holding BUMN ultra mikro yang digawangi BRI, Pegadaian, PNM.

Menteri BUMN ini menilai holding ultra mikro sebagai lokomotif bagi ekosistem UMKM dan ultra mikro.

Dalam holding tersebut, PNM memfasilitasi nasabah dengan pinjaman sebesar Rp1 juta hingga Rp4 juta, dan PNM plus dengan pinjaman sebesar Rp10 juta.

Kemudian, Pegadaian siap memberikan pinjaman dengan nominal Rp 50 juta hingga Rp 100 juta, dan BRI untuk pinjaman di atas Rp100 juta.

Baca Juga: Neymar Out! Thomas Tuchel Langsung Gerak Cepat Berikan Tawaran kepada PSG

Menurutnya keberpihakan terhadap UMKM menjadi prioritas mengingat tolok ukur pembiayaan UMKM Indonesia masih 20 persen atau tertinggal dibandingkan negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Thailand yang sudah mencapai 50 persen.

Lebih lanjut, ia mengatakan kontribusi KUR Himbara terhadap KUR nasional mancapai 92,4 persen atau Rp260 triliun dari total KUR yang sebessr Rp282 triliun.

"Sekarang kita dorong, kalau kita lihat KUR yang tahun kemarin Rp260 triliun sekarang kita dorong ke Rp338 triliun, artinya kita bertahap menargetkan sampai 30 persen dan terus naik ke 50 persen seperti negara tetangga," lanjut Erick.

Baca Juga: PRJ Kemayoran Buka Jam Berapa Hari Ini? Berikut Jadwal Masuk Jakarta Fair Minggu, 3 Juli 2022

Erick juga menugaskan Bank Mandiri untuk menggarap korporasi dan UMKM yang ada di perkotaan. Erick memproyeksikan 73 persen penduduk Indonesia akan tinggal di wilayah perkotaan pada 2045.

Sejauh ini, lanjut Erick, Mandiri memiliki 18.896 total UMKM binaan di perkotaan, 13.658 UMKM Go Modern, 1.830 UMKM Go Digital 3.408 UMKM Go Online, dan jumlah outstanding kredit korporasi mencapai Rp 549,8 triliun.

Kata Erick, Bank Mandiri telah melakukan sejumlah pendekatan dengan usaha warung-warung yang ada di perkotaan.

Baca Juga: Di Tengah Minat dari Chelsea, Raphinha Minta Agennya untuk Blokir Jalan Transfer The Blues

"Saya meminta Bank Mandiri selain melakukan pendanaan pembiayaan juga ada pendampingan, supaya mereka mendapat akses makanan atau produk-produk yang akan diolah dengan kualitas yang baik dengan standar yang baik," ujarnya.

"Jangan karena keterbatasan dana mereka membeli bahan baku dengan kualitas yang rendah," kata Erick Thohir menambahkan.

Sementara itu untuk BNI, Erick Thohir meminta fokus kepada diaspora, pekerja migran, dan ekspor.

Erick menyebut saat ini terdapat 29 perusahaan diaspora UMKM binaan kantor cabang luar negeri (KCLN), 52 debitur untuk realisasi loan diaspora dengan jumlah pembiayaan 1.099 miliar dolar AS, jumlah eksportir sebanyak 312 debitur dengan Letter of Credit atau Documentary Collection.

Baca Juga: AS, Korea Selatan, dan Jepang Targetkan Korea Utara, Pyongyang Beri Ancaman

"BNI sekarang menjadi bank internasional Indonesia yang fokus menggarap pekerja migran," ujar pria berusia 52 tahun ini menambahkan.

Erick mengatakan BNI memiliki kekuatan besar dalam menggarap pasar luar negeri lantaran memiliki cukup banyak kantor cabang, mulai dari Korea Selatan, Jepang, Hong Kong, Belanda, hingga Amerika Serikat.

Bukan hanya memfasilitasi para diaspora yang ingin memperluas usaha, dirinya juga menilai BNI dapat menjadi mitra yang tepat bagi para pekerja migran Indonesia di luar negeri.

Baca Juga: PKH dan BPNT Sembako Segera Cair! Simak Cara Daftar Bansos 2022 Lewat HP untuk Dapat Bantuannya

"Pekerja migran kalau sudah mendapat kontrak tidak perlu lagi menggadaikan rumahnya atau lahannya ke tadi lintah darat, cukup menunjukkan ke BNI akan pinjamkan tanpa agunan sampai Rp40 juta, supaya ketika mereka pulang bisa punya opsional, apakah mau jadi profesional atau jadi pengusaha," ucap Erick.

Tak hanya itu saja, Menteri BUMN ini menegaskan bahwa BS berfokus pada pengembangan ekosistem muslimpreneur.

Erick mengatakan saat ini sudah ada kerja sama ekonomi umat bersama 637 ponpes dengan nominal Rp178,6 miliar, penyaluran sebesar Rp11 miliar dalam kerja sama Pertashop dengan 36 Ponpes, ekosistem digital dengan 176 pesantren dan 3.846 masjid, serta 58 Bank Wakaf Mikro dengan total penempatan dana abadi sejumlah Rp174 miliar.

Baca Juga: Peneliti Ungkap Durasi Tidur Dapat Pengaruhi Kesehatan dan Penyakit Jantung

Selain memberikan pembiayaan dan pendampingan, Erick katakan, BUMN juga menyiapkan tempat untuk UMKM kreatif dan jenama lokal dengan memanfaatkan aset BUMN yang  tidak teroptimalisasi, seperti Pos Bloc (Pos Properti), yang bertujuan sebagai ruang kreatif yang inklusif di Jakarta, dan segera menyusul di Bandung.

"Saya percaya UMKM ini adalah detak jantung perekonomian Indonesia. Tidak mungkin Indonesia bisa menjadi negara maju, jika UMKMnya tidak maju. Kita juga tidak ingin Indonesia maju tapi didominasi produk asing. Ini sudah saatnya kita betul-betul melakukan aksi nyata untuk membangun ekosistem UMKM kita," kata Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah tersebut.

Erick Thohir berharap IKA Unpad dapat terus bergerak aktif bersama BUMN untuk mendorong UMKM naik kelas demi Indonesia yang maju, makmur, dan mendunia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Tags

Terkini

Terpopuler