Antisipasi Penularan Wabah, IDI akan Bentuk Satgas Cacar Monyet

4 Agustus 2022, 17:36 WIB
Ilustrasi - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan membentuk Satgas Cacara Monyet untuk mengantisipasi penularan cacar monyet (monkeypox) di Indonesia. /Pixabay / Alexandra_Koch/

PR DEPOK - Penyakit cacar monyet (monkeypox) diketahui telah menyebar ke lebih dari 75 negara, dan ditetapkan sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menyikapi adanya wabah tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (ID) akhirnya memutuskan untuk membentuk Satgas Cacar Monyet yang bertujuan untuk mencegah penularan di Tanah Air.

PB IDI memastikan bahwa Indonesia kompeten dalam mendeteksi cacar monyet, dengan kemampuan dokter dan fasilitas kesehatan yang tidak perlu diragukan.

Meski kasus cacar monyet itu sendiri belum ditemukan di Indonesia hingga saat ini, tetapi pembentukan Satgas Cacar Monyet dilakukan untuk langkah antisipasi.

Baca Juga: Usai Bharada E Dijerat Pasal 338 KUHP, Komnas HAM Temukan Fakta Baru

Ketua Satgas Cacar Monyet PB IDI, dr Hanny Nilasari bahkan menyatakan bahwa pihaknya akan membuat Satgas monkeypox hingga hepatitis akut.

Satgas tersebut menurutnya akan berisi anggota organisasi profesi IDI.

"Kami akan membuat Satgas yang berisikan anggota organisasi profesi IDI. Ini diharapkan dapat mengantisipasi penyakit pandemi maupun endemic. Termasuk juga penyakit hepatitis akut dan cacar monyet," kata dr Hanny Nilasari dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News pada Kamis, 4 Agustus 2022.

Baca Juga: PKH Tahap 3 Cair Agustus 2022, Akses Link cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Penerima Bansos

Hanny lalu menjelaskan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan dan organisasi profesi lainnya untuk menghadapi wabah cacar monyet ini.

Beberapa organisasi profesi tersebut adalah Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Indonesia (PERDOSKI).

Kemudian, ada pula Perhimpunan Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik Indonesia (PAMKI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik dan Kedokteran Laboratorium Indonesia (PDS Patklin).

Baca Juga: Tes Kepribadian: Cari Tahu Hal yang Hilang dalam Hidup Melalui Jalan yang Anda Pilih

Organisasi-organisasi profesi tersebut nantinya akan membantu IDI terkait dengan informasi, data kasus dan hal terkait lainnya.

"Kami dari Satgas PB IDI akan membantu dan akan selalu berkolaborasi dengan Kemenkes tentunya terkait info dan hal-hal yang terjadi belakangan," ujarnya menambahkan.

Terkait wabah monkeypox ini, Ketua Satgas Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban menyatakan bahwa kemungkinan besar penyakit cacar monyet sudah masuk ke Indonesia, tetapi belum terdeteksi.

Baca Juga: Sukses Jadi Drama Terpopuler, Sutradara dan Para Aktor Extraordinary Attorney Woo akan Liburan ke Bali

Sebab menurutnya, lebih dari 75 negara sudah melaporkan adanya kasus cacar monyet, sehingga kemungkinan Indonesia juga sudah memiliki kasus yang belum terdeteksi.

"Ada kemungkinan cukup besar, masih mungkin, estimasi mungkin cukup besar bahwa sebetulnya di kita sudah ada. Namun belum terdeteksi," ucap Prof Zubairi Djoerban.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa penyakit ini tergolong masih baru, sehingga banyak dokter dan masyarakat tidak mengenali gejalanya.

Maka dari itu, ia mendorong kepada pemerintah agar menyediakan hotline khusus untuk laporan kasus yang diduga cacar monyet.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: PMJ News ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler