PR DEPOK – Kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J mulai terungkap.
Bharada E yang menjadi tersangka kasus penembakan Brigadir J mengakui sebuah fakta baru.
Melalui kuasa hukumnya, Bharada E mengaku jika kronologi insiden kematian Brigadir J hanya merupakan rekayasa.
Kuasa hukum Bharada E, Deolipa Yumara, mengungkapkan jika kliennya kini tengah berserah diri kepada Tuhan YME.
Oleh karena itu, Bharada E merasa nyaman dan mengungkapkan perihal kronologi penembakan yang menewaskan Brigadir J.
Selain itu, Deolipa juga menuturkan jika Bharada E melakukan upaya bela paksa dalam kasus Brigadir J.
Baca Juga: Di Tengah Gempuran Serangan di Jalur Gaza, Puluhan Ultra-Nasionalis Israel Serbu Masjid Al-Aqsa
“Kronologi kejadian itu yang disampaikan ke publik itu kronologi yang direkayasa. Artinya secara kasar atau secara jelas pun itu dibikinkan skenario untuk diperbuat seolah-olah ada kejadian bela paksa,” jelas Deolipa yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News pada Senin, 8 Agustus 2022.
“Yang mana Bharada E dilakukan bela paksa terhadap upaya penyerangan oleh korban si Yosua,” sambungnya.
Selain itu menurut Deolipa, pengakuan ini diutarakan usai dirinya menjadi kuasa hukum dari Bharada E.
Baca Juga: Cek BPNT Agustus 2022, Cus Login cekbansos.kemensos.go.id tuk Cairkan Bansos Sembako Rp200.000
Deolipa juga mengungkap jika Bharada E kini tengah berserah diri kepada Tuhan dan menceritakan kronologi kejadian sebenarnya yang menewaskan Brigadir J kepada kuasa hukum barunya.
Sehingga Bharada E menceritakan semua kejadian penembakan yang menewaskan Brigadir J tersebut.
“Akhirnya dia terbuka mata hatinya dan dia mulai plong mulai merasa nyaman, mulai merasa tentram, dan karena dia berpasrah sama Tuhan, ya sudah,” paparnya.
Baca Juga: Syarat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 40, Pahami agar Tidak Gagal Lolos Seleksi Lagi
Menurut Deolipa, dengan adanya keterangan dari Bharada E, pihak kepolisian akan mencocokkan dengan data yang sudah ada.
“Dia (Bharada E) sudah bilang, ya, kemarin adalah skenario. Sedangkan yang ini adalah yang riil (fakta sebenarnya),” jelasnya.
“Sehingga kemudian dicocokkan oleh penyidik apa yang dia sampaikan dengan data pada saksi dan maupun bukti-bukti yang ada nyatanya autentik akurat,” ujar Deolipa.
Baca Juga: Seorang Fisikawan Dipaksa Minta Maaf Usai Menipu Soal Foto Planet Terdekat dengan Matahari
Deolipa juga menjelaskan jika keterangan Bharada E terkait kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J ini tidak akan lagi simpang siur.
“Artinya, kalau kemarin adalah simpang siur, kalau sekarang artinya tidak, karena dia sudah berbicara, tinggal dalam penguatan saksi-saksi lain, saksi pendukung dan bukti-bukti,” jelasnya.***