PR DEPOK – Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM baru-baru ini sudah diumumkan oleh pemerintah.
Kenaikan harga BBM ini mendapatkan reaksi berupa demonstrasi di beberapa daerah di Indonesia, karena dianggap akan semakin mempersulit kehidupan rakyat karena akan turun mengerek kenaikan harga kebutuhan pokok dan biaya pendidikan.
Pengamat Politik Rocky Gerung mengungkapkan bahwa eskalasi demo kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM di sejumlah daerah meningkat adalah sebuah keniscayaan.
Baca Juga: Jam Tayang dan Link Nonton The Law Cafe Episode 1 yang Resmi Tayang Malam Ini
"Ya itu akhirnya kita berjumpa dengan black monday (dengan adanya demo kenaikan harga BBM) yang sudah kita tunggu sebetulnya, bukan kita inginkan, tetapi sudah pasti terjadi," ucap Rocky Gerung, ungkapnya sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Isu Bogor.
Sebab, lanjut Rocky Gerung, dalam buku-buku sejarah itu membawa kepada satu titik jumpa yaitu kerusakan institusi negara, sekaligus bangkitnya kesadaran tentang keadilan sosial, sehingga demo kenaikan harga BBM tidak terhindarkan lagi.
Rocky Gerung mengatakan bahwa yang lebih penting lagi, bukan sekedar lagi debat data, ini subsidinya begini, demi rakyat. Yang disoal adalah ketidakpercayaan yang lagi tidak maksimal.
Baca Juga: Skema Permainan Persib Bandung Berhasil Buat RANS Nusantara FC Terkecoh
"Karena mempermainkan isu, dalam seminggu ini ketegangan, tetapi kalau kita masih ingin cari solusinya, tentu ya udah, solusinya adalah percepat perubahan politik," papar Rocky Gerung.
Sebab, ucap Rocky Gerung, masyarakat sudah bosan dengan isu ini dan itu, soalnya orang menganggap pemerintah pelit.
Rocky Gerung juga mengatakan bahwa pemerintah yang tak mau berkorban untuk rakyat, hanya ingin memanjakan dirinya melalui monumen-monumen yang tidak ada gunanya.
Sehingga jika ditemukan, satu formulasi demi legasi, kemewahan, mercusuar, maka rakyat dikorbankan tentu sudah disiapkan cara membujuk rakyat lewat Bantuan Langsung Tunai atau BLT.
"Logika kita, BLT itu semacam oksigen, setelah orangnya dicekik, sudah dicekik, nggak bisa nafas, dikasih oksigen, di situ pemerintah curangnya," jelas Rocky Gerung.
Terkait hal itu, gerakan mahasiswa paham masalah tersebut. Bahkan Rocky Gerung sendiri hingga Senin, 5 September 2022, telah banyak menerima undangan untuk berorasi demo kenaikan harga BBM.
"Hingga jam segini saya sudah mendapat 30 undangan orasi di kampus-kampus, karena ini satu prasyarat untuk melakukan perubahan politik total yang dulu kita sebut sebagai people
power," jelas Rocky Gerung.
"Yang kemudian dileceh-lecehkan oleh para buzzer, sekarang buzzer-nya mau ngapain sudah pada gitu, mereka pasti ikut juga," ungkap Rocky Gerung.
Sementara demo kenaikan harga BBM juga terjadi di Palembang, Sumatera Selatan.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari lampung.antaranews.com, aparat Kepolisian Resor Kota Besar Palembang memblokade ruas Jalan POM IX di Kelurahan Lorok Pakjo, Kecamatan Ilir Barat I, atau depan gerbang kantor DPRD Provinsi Sumatera Selatan dengan kawat berduri.
Baca Juga: Debut Gemilang Luis Milla dan Reky Rahayu Jadi Kemenangan 2–1 Persib Bandung Atas RANS Nusantara FC
Blokade ini dilakukan akibat aksi demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi.
Demonstrasi "Seruan Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM Rakyat Menjerit" itu diikuti sekitar ratusan mahasiswa, yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat Sumatera Selatan itu berlangsung pada Senin, 5 September 2022, siang pukul 11.00 WIB.
Kepala Satlantas Kepolisian Resor Kota Besar Palembang Komisaris Polisi Rendy S. Aditama di lokasi demo mengatakan selama unjuk rasa berlangsung maka arus lalu lintas dialihkan untuk sementara ke jalan lain untuk menghindari kepadatan kendaraan yang berlebih.
Baca Juga: BSU 2022 Segera Cair bagi Pekerja, Akses Link kemnaker.go.id untuk Daftar BLT Subsidi Gaji Rp600.000
Pengalihan arus lalu lintas itu menyasar ke sejumlah lokasi, mulai dari jalur Jalan Radial menuju Jalan Samsat Baru atau Jalan Kapten A Rivai, Jalan Jendral Sudirman Simpang RSK Charitas menuju Jalan Radial, serta Jalan Samsat Baru atau Jalan Kapten A Rivai.
"Jalur dari Simpang Samsat Baru atau Jalan Kapten A. Rivai mengarah simpang DPRD Sumsel ditutup total. Jalur dari Jalan Angkatan 45 diarahkan ke Jalan Jendral Sudirman Simpang RSK Charitas," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi demo, massa demonstrasi tampak mulai berdatangan memadati sepanjang jalan depan Kantor DPRD Sumatera Selatan dengan membawa spanduk, poster bertuliskan tuntutan mereka, dan satu unit mobil bak terbuka berisi alat pengeras suara.
Baca Juga: Tips Masukan Alamat KTP saat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 44, Perhatikan 5 Hal Ini agar Tak Gagal
"Silahkan teman-teman merapat untuk perjuangkan nasib rakyat, nasib orang tua kita yang semakin sulit karena harga BBM naik kebutuhan pokok naik, biaya pendidikan kita pun naik. Pemerintah dan wakil rakyat dengar keluhan kami ini," ucap salah satu mahasiswa yang menggunakan jaket almamater berwarna biru muda Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
Aparat kepolisian juga tampak menjaga dengan ketat jalannya aksi demonstrasi tersebut, dengan mengerahkan sekitar lebih dari 900 personel yang dilengkapi alat pengaman diri dan satu unit mobil pengurai massa.
Aksi demonstrasi yang dilakukan ratusan mahasiswa tersebut sejauh ini terpantau berjalan dengan tertib.***