BIN Tegaskan Pengakuan Hacker Bjorka Hoaks, Semua Dokumen Penting Terlindungi

11 September 2022, 13:47 WIB
Ilustrasi hacker Bjorka yang disebut Haris Pertama membuat gaduh orang Indonesia. /Pexels/Tima Miroshnichenko

PR DEPOK – Peretas dengan identitas Hacker Bjorka lewat media sosial Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik presiden Joko Widodo, termasuk surat dari BIN.

Klaim dari Hacker Bjorka yang mengaku meretas surat-surat Jokowi dan BIN adalah hoaks.

Dokumen BIN saat ini masih aman terkendali, terenkripsi secara berlapis, dan semua dokumen pakai samaran.

Baca Juga: BSU September 2022 Sudah Cair? Penuhi Syarat Ini untuk Menjadi Penerima Bantuan Rp600.000

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari pmjnews.com, Badan Intelijen Negara atau BIN memastikan saat ini seluruh dokumen lembaganya dan Presiden masih terlindungi dengan baik.

Peretasan yang dilakukan seseorang dengan nama akun Hacker Bjorka tersebut ditegaskannya merupakan berita bohong atau hoaks.

"Sampai saat ini masih aman, kita tetap berupaya karena ini user kita. Tentu saja segala apa yang menjadi dokumen ataupun surat-surat penting lainnya itu harus betul-betul terlindungi," ujar Juru Bicara BIN Wawan Hari Purwanto, Sabtu, 10 September 2022.

Baca Juga: Cara Daftar BLT BBM Kemensos 2022 Online Lewat HP, Input NIK KTP ke Sini untuk Dapatkan Bansos Rp600.000

Wawan menegaskan bahwa BIN selalu memperkuat sistem keamanan sibernya dengan sistem enkripsi yang terus diperbarui.

Pengamanan juga semakin diperketat dengan sistem persandian yang diklaimnya sulit untuk diretas.

Wawan juga menambahkan bahwa sebetulnya dari dulu BIN waspada, karena memang ancaman itu setiap saat bisa terjadi.

BIN sudah melakukan langkah-langkah pencegahan, maupun upaya tindak lanjutnya, karena hal ini merupakan kedaulatan dan tidak ingin mempertaruhkannya untuk sesuatu yang ilegal.

Baca Juga: BLT BBM 2022 Rp300.000 Cair di Kantor Pos, Simak Cara Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Wawan juga berharap perlu adanya payung hukum untuk menangkal kejahatan siber yang mengincar data pribadi masyarakat.

BIN mengharapkan DPR untuk segera mengesahkan rancangan undang-undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) menjadi undang-undang.

"Kita ingin ada satu percepatan untuk RUU PDP (segera disahkan menjadi undang-undang)," tukasnya.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari bali.antaranews.com, sebelumnya, peretas dengan identitas Bjorka melalui media sosial Telegram mengklaim telah meretas surat menyurat milik presiden Joko Widodo, termasuk surat dari BIN.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Diklaim Keturunan Nabi Muhammad SAW, Berikut Sejarahnya

Klaim dari Hacker Bjorka itu kemudian diunggah oleh salah satu akun Twitter “Dark Tracer: DarkWeb Criminal Intelligence”, yang kemudian viral dan sempat menjadi salah satu topik pembahasan terpopuler (Trending Topic) di Twitter hingga Sabtu pagi.

Dalam unggahan di akun Twitter itu disebutkan bahwa surat dan dokumen untuk Presiden Indonesia, termasuk juga surat yang dikirimkan BIN dengan label rahasia telah bocor.

Peretas dengan identitas Hacker Bjorka juga sebelumnya kerap mengklaim telah meretas data-data yang terkait kependudukan Indonesia, seperti data registrasi SIM Card Prabayar dan data milik salah satu provider telekomunikasi.***

Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler