Peringatan BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi dan Pasang pada 15-21 Oktober 2022 di Wilayah Ini

14 Oktober 2022, 22:24 WIB
Ilustrasi gelombang tinggi. /Pixabay/PDPhotos/

PR DEPOK - BMKG mengingatkan masyarakat dibeberapa daerah di Indonesia termasuk di DKI Jakarta, agar mewaspadai gelombang tinggi dan pasang maksimum.

Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati potensi gelombang tinggi dan pasang maksimum ketika hujan lebat.

"Perlu diwaspadai pasang maksimum. Informasi pasang maksimum selalu dikeluarkan stasiun meteorologi maritim di wilayah setempat," ujarnya dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Cara Pinjam Uang di KUR BRI 2022 Online Lewat HP, Ada 3 Jenis Pinjaman yang Tersedia

"Terutama yang paling sering mengalami adalah antara lain di wilayah Jakarta yaitu di pantai utara,"ucap Dwikorita menambahkan.

Dia mengatakan khusus di DKI Jakarta pasang maksimum umumnya terjadi mulai pukul 10.00 WIB hingga 15.00 WIB.

Dwikorita juga mengingatkan potensi pasang maksimum di Belawan, Sumatera Utara, menurutnya terjadi pukul 04.00 WIB dini hari hingga pukul 10.00 WIB.

"Hal itu perlu diwaspadai, karena pada kondisi pasang maksimum bersamaan turunnya hujan ekstrem, lebat atau sedang," kata dia, Jumat sore 14 Oktober 2022.

Baca Juga: Ramalan Shio Naga, Ular, Kuda, Kambing 15 Oktober 2022: Perhatikan Kondisi Keuangan Anda Saat Ini

"Maka kondisi pasang ini akan menghalangi aliran air permukaan, air sungai, air hujan dari darat menuju ke laut," sambung Dwikorita.

Menurutnya, berdasarkan prakiraan BMKG, gelombang tinggi berpotensi terjadi di beberapa wilayah mulai Sabtu besok 15-21 Oktober 2022.

Lebih lanjut dijelaskan, bahwa kategori tinggi gelombang mencapai 2,5 hingga 4 meter, yang berpotensi terjadi di Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Pekerja Wajib Penuhi 5 Syarat Ini tuk Dapatkan BSU 2022 Rp600.000, Apa Saja?

Kemudian di perairan Kepulauan Natuna, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Kepulauan Nias, perairan Pulau Enggano, perairan barat Lampung.

Selanjutnya berpotensi juga terjadi di Samudera Hindia barat Sumatera, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten hingga Jawa Timur.

Serta di Selat Bali, Lombok Alas hingga bagian selatan, perairan selatan Bali hingga Pulau Sumba, serta Samudera Hindia selatan Banten hingga Pulau Sumba, jelas Dwikorita. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler