PR DEPOK – Vaksin Covid-19 pertama kali mendarat di Indonesia pada awal tahun 2021 lalu tepatnya pada 13 Januari 2021.
Pada saat itu presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin di Indonesia.
Berselang hampir 2 tahun sudah ada beberapa varian COVID-19, dan yang terbaru diberi nama XBB.
Baca Juga: Daftar 13 Obat Sirup Warung yang Aman Dikonsumsi, Ada Bodrexin sampai Termorex
Kementerian Kesehatan belum lama ini menjelaskan terkait efektifitas vaksin COVID-19 pada varian baru yaitu XBB.
Dr. Mohammad Syahril selaku juru bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa Kemenkes mengikuti standar WHO yang menyatakan bahwa vaksin COVID-19 yang beredar di Indonesia bahkan di dunia masih bisa dan efektif untuk varian terbaru dari COVID-19.
"Apabila kita kena infeksi COVID-19 maka tidak terlalu berat," ucap Syahril dikutip dari ANTARA.
Sambungnya, Syahril mengatakan pemerintah terus berupaya mengejar target vaksinasi booster untuk masyarakat Indonesia.
Syahril mengatakan ada lebih dari 441 juta dosis vaksin yang telah disuntikkan kepada masyarakat Indonesia.
Ia menyebutkan sudah 73,2 persen masyarakat yang sudah menerima suntikan vaksin kedua. Tetapi kita harus tetap meningkatkan angka tersebut.
Untuk Vaksin dosis ketiga atau booster baru mencapai 27,6 persen atau sekitar 64,8 juta orang.
Target vaksinasi COVID-19 dosis ketiga ini adalah sebanyak 234.666.020 orang.
"Capaian ini masih relatif rendah, memang tidak begitu naik cepat, dan ini memang menjadi suatu PR bagi kita semua karena vaksinasi merupakan bagian upaya dari strategi kita mengakhiri pandemi ini," kata Syahril.
Baca Juga: BPUM Kapan Siap Cair? Ini Kata Pihak Kemenkop UKM Serta Cara Cek Penerima di Link eform.bri.co.id
Syahril menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya melalui skema pengadaan untuk memenuhi kebutuhan vaksin di Indonesia.
Pria berkacamata itu juga menegaskan vaksin hibah Pfizer telah sampai di Indonesia sebanyak 5 juta dosis.
Dan saat ini vaksin tersebut sedang dalam tahap pengujian oleh BPOM, dan diperkirakan akan bisa didistribusikan akhir pekan ke seluruh Indonesia.
Baca Juga: Kapan BSU 2022 Tahap 7 Cair? Simak Jadwal Pencairan Lengkap dengan Syarat dan Cara Cek Penerima
Ia juga menyebutkan selain vaksin Pfizer masih ada 555.000 vaksin terdahulu di Indonesia.
Sedangkan untuk memenuhi pengadaan vaksin di Indonesia, pemerintah sudah berupaya dengan melalui produksi dalam negeri, yaitu IndoVac dari Bio Farma.
"Sedang dalam proses, dan diharapkan pada bulan November dapat tersedia. Dengan diizinkannya dan beredarnya vaksin IndoVac ini dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan vaksin di Indonesia," ucap Syahril.
Baca Juga: Inter Milan Lolos 16 Besar Liga Champions Usai Kalahkan Viktoria Plzen 4-0, Romelu Lukaku Comeback!
Syahril mengatakan vaksin IndoVac akan didistribusikan sesuai kebutuhan di daerah.***