Elektabilitas Presiden Jokowi hanya 15,5 Persen jika Melenggang di Pilpres 2024

6 Januari 2023, 18:39 WIB
Elektabilitas Jokowi jika ikut Pilpres 2024 /Antara/Akbar Nugroho Gumay/

PR DEPOK - Berdasarkan hasil survei yang dirilis oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Bulan Desember 2022 lalu, mengenai preferensi publik terkait calon-calon Presiden yang mungkin berlaga di Pilpres 2024 nanti.

Berdasarkan hasil survei, Joko Widodo (Jokowi) mendapatkan elektabilitas sebesar 15,5 persen jika melenggang ke Pilpres 2024 mendatang.

Survei tersebut memberikan kebebasan kepada responden untuk menambahkan nama selain nama-nama calon presiden yang ada di daftar pertanyaan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Virgo, Cancer, dan Leo Besok, 7 Januari 2023: Hal Tak Terduga Akan Terjadi, Apa Itu?

Survei lain yang dilakukan SMRC pada bulan Mei 2021, menemukan angka yang lebih tinggi, setidaknya terdapat 27,6 persen responden yang menyebut nama Joko Widodo pada questioner yang diberikan.

Hal ini tentunya sangat jauh berbeda tingkat keterpilihannya jika dibandingkan dengan nama-nama tokoh lain seperti Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Puan Maharani.

Lebih jauh, pada survei simulasi dimana terdapat 4 nama yang akan maju sebagai calon presiden yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Puan Maharani, nama Ganjar Pranowo lebih unggul.

Baca Juga: Nama Lansia yang Terima PKH Rp600.000 Januari 2023 Ada di Sini, Ikuti Langkahnya

Ganjar Pranowo menempati urutan pertama dengan jumlah responden yang menjawab sebesar 32,8 persen, diikuti oleh Anies Baswedan dengan jumlah responden 27,1 persen.

Selanjutnya di urutan ketiga  ada Prabowo Subianto sebesar 25,5 persen, dan terakhir ditempati oleh Puan Maharani dengan jumlah responden sebesar 2,4 persen.

Jika dibandingkan dengan survei pada bulan Oktober, November, hingga Desember, nama Ganjar Pranowo rata-rata berada di atas 30 persen selama 3 bulan berturut-turut.

Sedangkan tingkat keterpilihan Anies Baswedan dan Prabowo Subianto cukup bersaing.

Baca Juga: Status Insentif Kartu Prakerja 2023 Sedang Diproses? Simak Artinya Berikut Ini

Anies Baswedan di bulan Oktober memiliki tingkat keterpilihan sebesar 25,1 persen, sedangkan Prabowo Subianto memiliki tingkat keterpilihan sebesar 26,4 persen.

Namun pada Desember, tingkat keterpilihan Anies Baswedan mulai menanjak menjadi 27,1 persen, sedangkan Prabowo Subianto mengalami penurunan.

Nama Puan Maharani sendiri mengalami penurunan elektabilitas, di bulan Oktober responden yang menjawab nama Puan Maharani sebesar 5,6 persen, namun menurun menjadi 2,4 persen di bulan Desember.

Survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting menggunakan metode cluster random sampling dimana dasar pemilihan pertama adalah daerah pemilihan yang dilanjutkan dengan pengambilan desa, hingga didapatkan sampel rumah tangga.

Baca Juga: Hoaks! Kemnaker pastikan Perppu Cipta Kerja tidak Ada Penghapusan Hari Libur pekerja

Sedangkan jumlah responden yang diwawancarai adalah sebanyak 1220 orang, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Lebih lanjut, Saiful Mujani dalam rilisnya menjelaskan, penurunan elektabilitas Presiden Joko Widodo terjadi karena preferensi masyarakat lebih mengarah kepada nama-nama baru sebagai calon yang akan maju di Pemilu 2024.

Hal ini tentunya menjadi kabar buruk bagi orang-orang di lingkaran dalam Presiden Joko Widodo yang mencoba untuk mendorong Joko Widodo untuk maju menjadi 3 periode, seperti yang dikutip dari pernyataan Saiful.

“Seharusnya Jokowi meniru Barack Obama, Ronald Reagan, atau Bill Clinton yang menyatakan “Tidak bisa, saya tidak akan melakukan itu, jangan sekali-sekali Anda berpikir demikian,” ujar Saiful.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: saifulmunjani.com

Tags

Terkini

Terpopuler