PR DEPOK - Sesosok bayi perempuan yang baru lahir lengkap dengan ari-ari masih menempel ditemukan warga di wastafel rumah warga di RT 1/8 Jatipulo, Jakarta Barat pada Minggu, 9 Agustus 2020.
Saksi mata bernama Arni (56), mengaku baru saja mengetahui ada bayi di depan rumahnya pukul 10.00 WIB. Hal itu diketahui ketika anaknya akan berangkat kerja.
"Yang nemuin pertama itu anak saya, sekitar jam setengah delapanan tadi. Saya saat itu lagi keluar, terus pas balik liat ada bayi sudah diselimutin sama anak saya karena katanya bayinya kedinginan," ujarnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Dirumorkan Hengkang, Bos Juventus Bereaksi
Arni mengatakan saat ditemukan, bayi tersebut dalam keadaan telanjang dan hanya beralaskan kain jarik tipis.
Bayi tersebut juga tidak menangis kencang sehingga keberadaannya hampir tidak disadari oleh warga sekitar.
Arni mengaku sebelum anaknya menemukan bayi tersebut, dirinya sempat keluar rumah. Namun ia tidak menemukan hal-hal yang mencurigakan.
Dia sangat menyayangkan adanya orang tua yang tidak bertanggung jawab dan membuang bayinya setelah dilahirkan.
Baca Juga: Pakar Harapkan 3T Penanganan Covid-19 Tidak Menjadi 'Lingkaran Setan' Tak Berujung
"Padahal bayinya itu cantik, bersih. Enggak tau orang tua mana yang tega buang anaknya seperti itu," katanya.
Adapun bayi tersebut telah dibawa oleh bidan di lingkungan setempat untuk dievakuasi dan dirawat.
Bayi tersebut memiliki berat 2,5 kilogram dengan panjang 48 sentimeter. Kondisi bayi saat ditemukan dinyatakan dalam keadaan sehat.
Saat ini pihak kepolisian sudah berada di lokasi penemuan bayi. Polisi pun memeriksa warga sekitar yang mengandung atau baru melahirkan.
Baca Juga: Resmi, Jokowi Teken PP Pegawai KPK Jadi ASN
Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto juga sudah berada di lokasi untuk memeriksa perkara pembuangan bayi tersebut. Pihak polisi kini memburu orang tua yang sengaja membuang bayi tersebut.
“Ditemukan masih banyak darahnya, ditemukan dalam keadaan menggigil, kami limpahkan ke Puskesmas, untuk perawatan,” kata Kompol Supriyanto.***