PR DEPOK - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang terang-terangan mengaku akan 'cawe-cawe' dalam Pilpres 2024 demi kebaikan bangsa dan negara.
Rocky Gerung menilai jika Jokowi cawe-cawe atau tidak netral dalam pelaksanaan Pilpres 2024, artinya dia ingin bermain kasar.
"Kalau presiden akhirnya bilang dia cawe-cawe dan tidak netral, artinya dia mau main kasar. Keliatannya begitu," katanya sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.
Baca Juga: Pohon Hayat Terpilih Jadi Logo IKN, Ungguli 4 Logo Lain
Menurut Rocky Gerung, seseorang yang punya etika politik tidak akan ikut campur dalam pelaksanaan pemilu.
Ungkapan yang disampaikan orang nomor satu di Indonesia tersebut membuat akedemisi itu berpendapat bahwa Jokowi ingin mempertahankan oligarkinya.
"Kan nggak mungkin seseorang yang punya etika politik itu ikut campur dan langsung mengatakan 'Ok saya main'. Jelas Jokowi ingin mempertahankan oligarkinya," lanjutnya.
Baca Juga: Lirik Lagu After Like - IVE, Japanese Version
Padahal menurut dia, kedepannya Jokowi bukan lagi pemain politik usai jabatannya sebagai presiden usai.
"Kan dia bukan pemain politik kedepannya. Kan dia udah selesai," ucapnya.
Rocky Gerung mengatakan, pernyataan mantan Wali Kota Solo itu akan membuat masyarakat menganggap Jokowi sebagai presiden yang tidak puas dengan jabatan 10 tahun.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Makan Soto di Bantul Yogyakarta, Ada Soto Babat
"Suatu peristiwa yang akan masyarakat ingat ada seseorang presiden yang tidak puas dengan jabatan 10 tahun," katanya.
Lebih lanjut Rocky Gerung berujar bahwa sikap cawe-cawe Jokowi menandakan dia akan memakai semua peralatan kekuasaanya untuk seseorang yang ia pihaki.
"Artinya dia akan memihak. Artinya dia akan pake semua peralatan kekuasaannya untuk seseorang yang dipihaki," ujar Rocky Gerung.***