PR DEPOK - Dalam langkah besar untuk mewujudkan visi Indonesia Maju, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) telah mengambil komitmen kuat untuk memperkuat infrastruktur digital di seluruh pelosok desa.
Transformasi digital menjadi kunci bagi perkembangan negara, dan salah satu fokus utama saat ini adalah memastikan bahwa desa-desa Indonesia tidak tertinggal dalam era digital.
Presiden Joko Widodo telah memberikan perhatian khusus pada program pembangunan base transceiver station (BTS) 4G, yang bertujuan untuk menyediakan akses internet yang merata di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Ini adalah langkah penting yang menandakan bahwa Indonesia harus memulai perubahan dari desa-desa.
Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, dalam dialognya dengan masyarakat Riau mengenai Peningkatan Kompetensi UMKM dan Pemuda untuk Inklusivitas Digital, menegaskan peran penting infrastruktur digital dalam kemajuan desa.
Baca Juga: Nampol! Top 5 Kedai Seblak di Cilacap berikut Alamatnya, Tak Pernah Sepi Pembeli
Menurutnya, pemerintah telah menjalankan program prioritas untuk membangun infrastruktur digital agar digitalisasi dapat berkembang dengan baik di seluruh desa.
“Oleh karena itu, pemerintah menjalankan program prioritas membangun infrastruktur digital agar digitalisasi di desa bisa berjalan dengan baik,” kata Menkominfo dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Indonesia.go.id.
Data dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemkominfo pada 2021 menunjukkan bahwa masih ada 7.904 desa/kelurahan di wilayah 3T yang belum memiliki akses layanan 4G selama dua tahun.
Oleh karena itu, pemerintah telah merancang pembangunan BTS yang akan dibagi dalam lima paket, yang mencakup berbagai wilayah di Indonesia.
Baca Juga: 2 Syarat Red Bull Bisa Raih Gelar Konstruktor di F1 Singapura 2023
Oleh karena itu, akan dibangun BTS yang dibagi ke dalam lima paket, dengan rincian sebagai berikut:
1. Paket 1 sebanyak 1.364 desa/kelurahan yang meliputi area 1 Sumatera (132), area 2 Nusa Tenggara (456), dan area 3 Kalimantan (776).
2. Paket 2 sebanyak 1.336 desa/kelurahan yang meliputi area 4 Sulawesi (536) dan area 5 Maluku (800).
3. Paket 3 sebanyak 1.795 desa/kelurahan yang meliputi area 6 Papua Barat (824), area 7 Papua bagian tengah barat (971).
4. Paket 4 sebanyak 1.879 desa/kelurahan yang mencakup area 8 Papua bagian tengah utara (1.819).
5. Paket 5 sebanyak 1.590 desa/kelurahan yang mencakup area 9 Papua bagian timur selatan (1.590).
Data termutakhir yang dihimpun oleh BAKTI Kominfo, hingga 16 Juli 2023 secara total dari tahap 1 dan 2 sudah ada 4.341 menara BTS 4G yang dibangun dan sudah beroperasi (on air) di wilayah 3T, dari total target 5.618 BTS. Sedangkan sisanya sedang dalam tahap persiapan untuk beroperasi hingga masih dalam pembangunan.
Baca Juga: Rekomendasi 7 Sate Ayam Terpopuler dengan Rasa yang Enak di Kota Serang, Berikut Alamatnya
Pembangunan BTS ini adalah langkah konkret untuk mengurangi kesenjangan akses internet di desa-desa. Hingga tanggal 16 Juli 2023, sebanyak 4.341 menara BTS 4G telah dibangun dan beroperasi di wilayah 3T, dari total target 5.618 BTS. Sisanya masih dalam tahap persiapan atau pembangunan.
Selain pembangunan BTS, Kemkominfo juga telah membangun 12.229 kilometer kabel serat optik Palapa Ring, yang menjadi tulang punggung telekomunikasi nasional, menghubungkan berbagai wilayah di Indonesia. Selain itu, satelit seperti SATRIA-1 telah diluncurkan ke angkasa untuk memperkuat sinyal BTS 4G di wilayah 3T.
Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah hadir dalam membangun persatuan Indonesia dan memberikan keadilan dalam pembangunan dengan memastikan akses informasi dan teknologi yang merata.
Ini akan bermanfaat dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi digital, dan pelayanan publik berbasis digital. Sehingga, diharapkan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Indonesia.
Baca Juga: Resmi! Rincian 7.846 Formasi Kejaksaan CPNS 2023: Penjaga Tahanan Paling Banyak
Pembangunan BTS 4G bukan hanya tentang konektivitas digital, tetapi juga kunci untuk mempercepat transformasi di sektor pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Hal ini akan membantu mencapai Indonesia Maju yang kita semua idamkan. Semua ini merupakan bukti nyata bahwa Indonesia sedang mengambil langkah besar menuju masa depan yang lebih digital dan inklusif.***