Dinilai Gemar 'Blunder', Ferdinand Hutahaean: Sial Betul Warga Jakarta Dipimpin oleh Anies Baswedan!

4 September 2020, 11:29 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.* /ANTARA/Wahyu Putro A/RT

PR DEPOK - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terus mendapatkan kritikan terkait kebijakan-kebijakan yang diterapkan di wilayah yang dipimpinnya tersebut. Adalah politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean yang melontarkan kritikan tersebut.

Adapun alasan Ferdinand Hutahaean melakukan hal itu karena menilai kebijakan yang diterapkan Anies Baswedan selalu 'blunder'.

Ia mencibir masyarakat DKI Jakarta yang mengalami nasib sial karena dipimpin oleh sosok seperti Anies Baswedan yang gemar 'blunder' dalam menerapkan segala kebijakan, terutama terkait
dengan penanganan Covid-19 di ibu kota.

Baca Juga: Soal Polemik Puan-Sumbar, LIPI: Bukan karena Suara PDIP Saja, Tapi Faktor Sentimen di Era Soekarno

Melalui akun Twitter pribadinya @FerdinandHaean3, ia mengkritik kebijakan Anies Baswedan yang mengizinkan demo serta masyarakat berkerumun, di saat angka kasus positif Covid-19 harian di wilayah tersebut tembus di angka 1.359 kasus

"Saya kalau melihat foto ini (Anies Baswedan, red) rasanya ingin memaki, untuk saya masih bisa mengendalikan emosi. Sial betul nasib DKI Jakarta punya gubernur yang seperti ini," kata dia sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Jumat 4 September 2020.

Lebih lanjut di akun Twitternya, Ferdinand Hutahaean memapakarkan beberapa kebijakan yang dinilai jadi dasar dari kritikannya tersebut, dimulai dari kebijakan mengizinkan masyarakat untuk berkerumun tanpa adanya penindakan yang tegas hingga rencana pembukaan kembali bioskop.

Selain itu hal mendasar lainnya Ferdinand Hutahaean mengkritik Anies Baswedan yakni soal kebijakan ganjil genap yang dinilainya kurang tepat.

Baca Juga: Eri Cahyadi Didukung PDIP Jadi Cawalkot Surabaya, Tri Rismaharini: Nggak Apa, Biar Saya yang Turun

"Saya sudah bilang, ganjil genap di tengah situasi tak normal begini adalah kebijakan dan pemikiran sesat. Kalau menggunakan akal sehat, mestinya warga jgn sampai menggunakan angkutan umum jika memiliki kendaraan pribadi untuk menghindari kerumunan di dalam angkutan yg jd klaster," ucap dia.

Bahkan, Ferdinand Hutahaean menyoroti kebijakan Anies Baswedan terkait pembuatan tugu peti mati yang ditujukan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu untuk menakut-nakuti para pelanggar protokol kesehatan.

"Anies makin mendunia. Masuk tv Jerman. Captionnya "bizarre Strafe" (hukuman yang aneh). Anies mendunia bukan karena prestasi kinerja, tapi karena kekonyolan kebijakannya," ucap dia.

Ia menilai dengan kebijakan terkait peti mati guna menakut-nakuti, justru masyarakat tidak semakin yakin bahwa Covid-19 itu tidak berbahaya. Maka itu, Anies Baswedan harus melakukan penindakan secara tegas.

Baca Juga: Dishub DKI Jakarta Lakukan Uji Coba Mikrotrans Gratis Selama 6 Bulan

"Ini (Peti mati, red) adalah strategi komunikasi yang konyol. Dengan cara menakut-nakuti, ia kira masyarakat akan takut. Nies, tegas dong," ujarnya mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler