Jokowi Tanggapi Ganjar-Anies Desak Prabowo Buka Data Pertahanan: Nggak Bisa Kaya Toko Kelontong

8 Januari 2024, 20:55 WIB
Jokowi menanggapi aksi Anies dan Ganjar yang mendesak Prabowo untuk membuka data pertahanan secara transparan.* /Tangkap layar YouTube Sekretariat Presiden

P R DEPOK - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menjawab soal adanya Capres yang meminta data pertahanan dibuka secara transparan kepada publik dalam debat ketiga Pilpres 2024, Minggu, 7 Januari 2024, kemarin malam.

Jokowi kemudian mengungkapkan bahwa data pertahanan dan juga termasuk alutsista tidak bisa dibuka sembarangan ke publik.

Ia menegaskan jika data-data yang berkaitan dengan pertahanan negara tidak bisa dibuka seluruhnya seperti halnya toko kelontong, hal itu karena menyangkut strategi besar negara.

"Nggak bisa semuanya dibuka kayak toko kelontong, nggak bisa, nggak bisa, ya," ujar Jokowi saat kunjungan kerja di Serang, Banten, Senin, 8 Januari 2024.

Baca Juga: KPM Perlu Tahu Cara Cek Penerima BPNT Tahap 1 2024, Lihat Juga Syaratnya di Sini!

Presiden ke-7 itu mengatakan perihal dengan pertahanan memang banyak hal yang harus dirahasiakan karena menyangkut soal keamanan.

Meski demikian, ia berujar, jika memang ada yang bisa dibuka kepada publik, akan tetapi kebanyakan harus dirahasiakan.

"Yang berkaitan dengan pertahanan, yang berkaitan dengan keamanan negara, yang berkaitan dengan alutsista itu ada yang bisa dibuka, tapi banyak yang memang harus kita rahasiakan karena ini menyangkut sebuah strategi besar negara," imbuhnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Pikiran-Rakyat.com, Senin, 8 Januari 2024.

Sebelumnya, dalam debat ketiga kemarin malam, capres nomor urut 1 Anies Baswedan dan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo, meminta untuk membuka data pertahanan.

Baca Juga: 6 Warung Bakmi dan Nasi Goreng Paling Enak di Ponorogo, Cita Rasa Gurih Mlekoh Bikin Nagih

Keduanya diketahui melemparkan kritik perihal pembelian alutsista bekas kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto yang merupakan Menteri Pertahanan periode 2019-2024 di Kabinet Presiden Jokowi.

Anies dan Ganjar meyakini bahwa penggunaan alutsista bekas beresiko terhadap keselamatan prajurit. Dan dari Ganjar pun meminta data dibuka secara transparan ke publik saat itu juga.

Prabowo pun menanggapi kritik yang dilayangkan kedua kompetitornya tersebut. Katanya, bahwa pembelian alutsista tidak dilihat dari pembelian baru atau bekasnya, akan tetapi dari masa pakainya, seperti jam terbang (flying hour) pada pesawat tempur.

Selanjutnya, Menhan Periode 2019-2024 itu mengutarakan jika data pertahanan tidak bisa dibuka begitu saja. Prabowo kemudian mengajak kedua kompetitornya itu untuk berdiskusi di tempat dan waktu yang lain untuk membahas data soal pertahan tersebut.

Baca Juga: Cuplikan 'Gyeongseong Creature' Season 2, Han So Hee dan Park Seo Joon Tampil di Era Modern!

Selanjutnya Jokowi menilai jika debat ketiga semalam tidak kelihatan visi misi atau gagasannya. Dia menyebut jika yang terlihat justru saling menyerang antar personal.

"Ya yang pertama memang saya melihat substansi dari visinya malah tidak kelihatan," ucap Jokowi dikutip dari Antara, Senin, 8 Januari 2024.

"Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya nggak apa asal kebijakan, soal policy, asal visi, nggak apa," lanjutnya.

Menurutnya, jika debat sudah menyerang pribadi atau personal kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton, dan ia mengira akan banyak yang kecewa.

Baca Juga: 5 Soto Ayam Favorit dan Populer di Kabupaten Kudus, Ini Alamatnya

"Saling menyerang nggak apa tapi kebijak, policy, visinya yang diserang bukan saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira nggak baik dan nggak mengedukasi," ungkapnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler