Galakkan Gerakan Cinta Batik, Mendes PDTT: Perekonomian Warga Bisa Meningkat di Masa Covid-19

2 Oktober 2020, 21:05 WIB
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar.* /Antara/HO-Humas Kemendes PDTT./

PR DEPOK – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) merilis gerakan “Yang Terbaik Yang Terbatik”.

Gerakan ini nantinya, diharapkan Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, dapat mendorong gerakan cinta batik Nasional. 

“Ini merupakan satu kegiatan untuk meningkatkan produktivitas dalam negeri,” ucap Mendes Abdul Halim dalam konfrensi pers secara virtual dari Kemendes PDD, Jumat 2 Oktober 2020, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Diduga Simpan Uang Rp100 Juta di Rekening, Cleaning Servive Kejagung Diperiksa Bareskrim Polri

Ia menambahkan, hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan rasa kepemilikan terhadap produk-produk Indonesia.

Abdul Halim juga menyampaikan bahwa gerakan tersebut diupayakan untuk mendorong kebanggaan masyarakat terhadap berbagai produk batik.

Gerakan tersebut juga merupakan usaha Kemendes bersama kementerian lain untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap batik sebagai warisan budaya bangsa.

Di sisi lain, gerakan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa batik dapat digunakan dalam berbagai aktivitas.

Baca Juga: Berseteru dengan KPK, Gerah: MA Harus Buktikan Jika Tak Punya Kewenangan Potong Hukuman Terpidana

Dengan begitu, dikatakan Abdul Halim, perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan terutama di tengah pandemi Covid-19.

Adapun kegiatan yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam gerakan “Yang Terbaik Yang Terbatik” adalah kegiatan memakai batik selama satu bulan.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh seluruh pejabat dan staf di Kemendes PDTT pada 25 September hingga 25 Oktober 2020 mendatang.

Selain itu, Kemendes PDTT juga mengadakan kegiatan “Nge-Gowes Berbatik” yang diselenggarakan setiap Jumat dari 25 September sampai 30 Oktober 2020.

Baca Juga: Tiongkok Klaim Muslim Uighur Tewas di Kamp Xinjiang Sejak 2017, sang Putri Korban Menyangkalnya

Kegiatan olahraga rekreasi ini dilakukan untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa batik dapat digunakan untuk berbagai aktivitas.

Para peserta dalam kegiatan tersebut mengenakan kaus batik dan membawa bendera berbahan kain dan bermotif batik.

Dengan ketentuan, peserta tetap diwajibkan untuk menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Kemudian, dalam puncak acara pada 2 Oktober 2020, Kemendes PDTT mengadakan Grand Launching Hari Batik Nasional.

Baca Juga: Buruh Rencanakan Mogok Nasional Protes RUU Cipta Kerja, Gatot Nurmantyo: KAMI Mendukung

Kegiatan ini meliputi pencanangan belanja batik secara daring, peragaan busana batik secara virtual, gerakan memviralkan batik, dan penandatanganan kesepakatan bersama antara Kemendes PDTT dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selanjutnya ada acara pelatihan membatik secara langsung maupun virtual, bekerja sama dengan Asosiasi Batik Indonesia.

Lalu dilanjutkan dengan pameran batik secara virtual dengan menampilkan beragam motif batik dari seluruh Indonesia.

Kemudian diakhiri dengan penutupan peringatan Hari Batik Nasional pada 17 Oktober 2020 di Kemendes PDTT.

 

“Semua rangakaian acara ini adalah upaya untuk meningkatkan rasa cinta kita terhadap budaya bangsa Indonesia,” ujar Abdul Halim.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler