Ancaman Erupsi Eksplosif Gunung Ruang dan Gunung Awu, Ini Penjelasan PVMBG

18 April 2024, 07:05 WIB
Visualisasi erupsi yang disertai kilatan petir vulkanik terjadi di Gunung Ruang yang berlokasi di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara /Dok: ANTARA/PVMBG/

PR DEPOK - Kepala PVMBG Hendra Gunawan mengungkapkan bahwa Gunung Ruang dan Gunung Awu di Sulawesi Utara memiliki karakteristik erupsi yang hampir serupa.

Namun, perbedaannya terletak pada adanya kubah lava yang tumbuh di Gunung Awu sejak tahun 2004.

Dimana Gunung Ruang memiliki ancaman erupsi eksplosif dan pembentukan awan panas, sementara Gunung Awu menimbulkan ancaman serius melalui erupsi eksplosif yang melemparkan batuan dan awan panas ke segala arah.

"Ancaman dari Gunung Ruang berupa erupsi eksplosif dan menghasilkan awan panas. Sedangkan, ancaman terburuk dari Gunung Awu berupa erupsi eksplosif menghasilkan lontaran batuan dan awan panas ke segala arah dari penghancuran kubah lava," katanya dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Cek Daftar Lansia yang Tidak Lagi Jadi Penerima KLJ Tahap 2 2024, Sudah Tahu?

Kedua gunung api ini dikenal dengan karakteristik erupsi eksplosif, yang memanas setelah terjadi peningkatan aktivitas kegempaan vulkanik dan awan abu. Hal ini mendorong PVMBG untuk menetapkan status siaga.

Letusan eksplosif terjadi saat magma yang relatif lebih dingin dan kental, seperti andesit, mencapai permukaan bumi. Gas-gas terlarut sulit untuk keluar dengan mudah.

Kemudian tekanan meningkat secara signifikan hingga terjadi ledakan gas yang kuat. Akibatnya, pecahan batu dan lava bisa terlempar ke udara.

Pada Rabu, 17 April 2024 sekitar pukul 20.15 WITA, Gunung Ruang di Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara, meletus dan mengeluarkan lava beserta kilat.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata yang Menyenangkan dan Seru di Banda Aceh

Letusan tersebut juga menyebabkan munculnya abu vulkanik setinggi 3000 meter dan kilatan petir.

Aktifitas Gunung

Pergolakan vulkanik pada Gunung Ruang dipicu oleh peristiwa gempa bumi tektonik yang terjadi di Laut Maluku.

Tercatat pada tanggal 9 April 2024, terjadi gempa tektonik dengan kekuatan 6,4 magnitudo dengan kedalaman 27 kilometer, yang episentrumnya tercatat berada di 94 kilometer barat laut dari Pulau Doi, Maluku Utara.

Baca Juga: PENTING! Niat Puasa Qadha Ramadhan dan Penjelasannya

Lalu di pada tanggal 14 April 2024, gempa tektonik terjadi kagi dengan kekuatan 5,1 magnitudo dan kedalaman 10 kilometer.

Gempa tersebut berpusat sekitar 122 kilometer barat daya dari Pulau Doi, Maluku Utara.

Gunung Awu di Sulawesi Utara Masih Siaga

Gunung Awu di Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, sekitar 153 kilometer ke arah utara dari Gunung Ruang kini berstatus siaga.

Baca Juga: Tanggal Berapa KLJ April 2024 Diterima Lansia DKI Jakarta? Informasi Terbaru Lengkap dengan Cara Cek Penerima

Hasil pengamatan mengungkap, meski Gunung Awu telah mengalami peningkatan aktivitas tapi tidak diakhiri erupsi, statusnya dinaikkan menjadi siaga pada 16 April 2024.

Selama periode 1-15 April 2024, aktivitas Gunung Awu didominasi oleh gempa vulkanik dangkal dan gempa vulkanik dalam.

PVMBG mencatat bahwa terjadi satu kali gempa frekuensi rendah, 284 kali gempa vulkanik dangkal, 71 kali gempa vulkanik dalam, 14 kali gempa tektonik lokal, dan 252 kali gempa tektonik jauh.

Gunung Awu, yang memiliki puncak dengan ketinggian 1.320 meter di atas permukaan laut, secara administratif terletak di Pulau Sangihe, yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara.***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler