Tudingan Moeldoko RS Ganti Status Pasien Corona Dibenarkan Keluarga Terduga Covid-19 di Pekanbaru

7 Oktober 2020, 22:03 WIB
Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko.* /

PR DEPOK - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko belum lama ini menyampaikan tudingan yang dinilai kontroversi hingga diserang oleh sejumlah dokter.

Adapun tudingan Moeldoko itu adalah banyak tenaga medis di rumah sakit (RS) yang secara sengaja merubah status pasien menjadi positif Covid-19.

Tudingan itu disampaikan mantan Panglima TNI dalam kesempatan pertemuannya dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo, di Semarang.

Baca Juga: Usai Polisikan Najwa Shihab, Relawan Jokowi Bersatu Dianggap Lebay oleh Politikus PDI Perjuangan

Meski tak sedikit dokter menyatakan ketidaksetujuan terkait tudingan itu, namun keluarga pasien terduga Covid-19 di Pekanbaru, Riau, justru membenarkan hal tersebut.

Hal itu diketahui dalam satu video yang diunggah di kanal YouTube Indonesia Laywers Club.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, putri dari pasien terduga Covid-19 bernama Wince Oktavia mengatakan bagaimana hal itu bisa terjadi di Pekanbaru.

Ia menjelaskan bahwa semua itu berawal dari sang ibu yang pingsan dan kemudian dilarikan ke RS untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Baca Juga: Tak Setuju dengan Pelaporan kepada Najwa Shihab, dr. Tirta: Penjara Akan Penuh karena Orang Baperan

Usai menjalani pemeriksaan Covid-19, kata dia, paru-paru sang ibu dinyatakan masih bagus sehingga dirawat di bangsal umum.

"Setelah diadakan pemeriksaan, ternyata Hb (Haemoglobin) ibu saya rendah," ujar Wince.

Ia mengatakan penyebab ibunya pingsan karena Hb-nya rendah dan dokter berkesimpulan harus dilakukan transfusi darah.

"Setelah transfusi, tidak ada perubahan sehingga dokter memvonis gagal ginjal," katanya.

Baca Juga: Akui Telah Kuasai UU Cipta Kerja dalam Sehari, Hotman Paris: Saya Pelajari demi Uang

Pasien selanjutnya melakukan cuci darah, namun gagal lantaran sudah membeku. Hal tersebut mempengaruhi sejumlah organ, termasuk paru-paru.

"Dokter mengatakan telah menemukan adanya penyumbatan dan bercak-bercak, sehingga ibu saya harus diisolasi karena diduga terpapar Covid-19," katanya.

Singkat cerita, ibunda Wince kembali melakukan cuci darah dan mengalami koma hingga dinyatakan meninggal dunia pada Senin 28 September 2020.

Lebih lanjut, Wince menyebutkan bahwa hasil tes swab pertama dan kedua ternyata negatif Covid-19.

Baca Juga: Laporkan Najwa Shihab ke Polisi, Pakar: Relawan Jokowi Justru Akan Permalukan Presiden Sendiri

Akan tetapi, pasien telah dimakamkan dengan prosedur Covid-19. Hal itu dilakukan lantaran terlalu lama menunggu hasil tes keluar.

Anehnya, ujarnya, beredar kabar bahwa ibunda dinyatakan positif Covid-19. Kabar itu beredar di media sosial pada Rabu 30 September 2020.

Sementara itu, adik ipar Wince bernama Zulkardi membuka data dan bukti-bukti yang diperolehnya terkait permasalahan ini.

Zulkardi mengaku terkejut ketika pertama kali mendengar berita tersebut. Ia pun memutuskan untuk mendatangi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pekanbaru.

Baca Juga: 500 Ribu Orang Tandatangani Petisi Pemuka Agama, Tokoh JIL: Aku 'Nobody' Tapi Bangga Jadi Inisiator

Pada saat tiba dilokasi, Zulkardi mengatakan bahwa ibunda Wince masuk data pasien positif Covid-19 yang dikeluarkan RS Ibu Sina.

Data yang dicatat pun salah. Ibunda Wince disebut meninggal dunia pada Rabu 30 September 2020 dan dimakamkan pada hari yang sama.

Data yang dilaporkan oleh Dinkes Kota Pekanbaru pun diakui oleh penggali kubur tidak benar.

Ketika dimintai komfirmasi, pihak RS malah saling melempar tanggung jawab. Namun pada akhirnya diakui oleh pihak RS.

Baca Juga: Bermaksud Bubarkan Massa dengan Gas Air Mata, Petugas Terluka hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Ketika pihak keluarga meminta pemindahan makam ibunda Wince, pihak RS malah mengulur-ngulur waktu hingga pemindahan makam tak terlaksana.

"Jadi besar harapan saya, permasalahan di Riau ini diungkap ke permukaan agar apa yang disampaikan Pak Moeldoko, kalau menurut saya benar karena saya ada data," ujar Zulkardi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: YouTube Sobat Dosen

Tags

Terkini

Terpopuler