Polemik Penolakan UU Cipta Kerja, Moeldoko: Mau Diajak Senang kok Tidak Mau

18 Oktober 2020, 13:59 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. /Instagram/@dr_moeldoko

PR DEPOK - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko mengungkapkan UU Cipta Kerja (UU Ciptaker) dibuat demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Ia mengaku yakin UU Ciptaker dapat merubah wajah Indonesia menjadi lebih bermartabat dan kompetitif di dunia.

"Wajah baru Indonesia adalah wajah rakyat. Wajah bahagia di mana kita punya harga diri," kata Moeldoko pada Minggu, 18 Oktober 2020 seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari PMJ News.

Baca Juga: Pembunuh Bocah yang Membela Ibu Saat Diperkosa Tewas, Sempat Dehidrasi dan Tidak Makan Saat di Sel

Ia mengatakan dengan adanya UU Ciptaker ini, masyarakat mempunyai daya saing, peluang dan karir, serta memiliki masa depan.

"Mau diajak senang saja kok susah amat!" ujar Moeldoko.

Menurutnya, masyarakat luas menilai kehadiran UU Ciptaker dianggap merugikan.

Baca Juga: Kecewa dengan Keputusan VAR Kontra Everton, Liverpool Ajukan Protes ke Liga Premier

Padahal menurutnya, UU Ciptaker justru menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.

"Kita mengusahakan adanya jaminan yang lebih baik tentang pekerjaan, jaminan pendapatan yang lebih baik, dan jaminan yang lebih baik di bidang sosial. Itu poin yang penting," imbuhnya.

Moeldoko juga menyoroti tentang bagaimana masyarakat sangat antusias mendaftarkan diri sebagai peserta Kartu Prakerja.

Baca Juga: Sekjen PBB Sebut Dunia Gagal Hadapi Ujian Covid-19

Hingga saat ini, setidaknya terdapat 33 juta orang yang mendaftar.

Ia menambahkan, hal tersebut menunjukkan besarnya kebutuhan lapangan pekerjaan di Indonesia saat ini.

Karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadirkan UU Ciptaker untuk memudahkan pelaku UMKM dan koperasi dalam membuka usaha.

Baca Juga: 1.620 Relawan Telah Dapat Suntikan Pertama Vaksin Covid-19 Sinovac

Melalui UU tersebut, dirinya mengatakan proses perizinan disederhanakan menjadi lebih mudah dan tidak lagi berbelit-belit seperti sebelumnya.

"Jadi jangan buru-buru mengeluh berlebihan padahal belum memahami betul isi dan substansi dari versi terakhir UU Ciptaker ini," ucapnya.

Selain itu, Moeldoko melihat banyak tokoh yang belum memahami betul substansi dari UU tersebut, namun sudah terburu-buru menolak.

Baca Juga: Prabowo Setuju Lakukan Pencarian terhadap Tentara AS yang Hilang di Indonesia Selama Perang Dunia II

Padahal, menurutnya yang dibutuhkan saat ini adalah sebuah persatuan demi kemajuan Indonesia.

"Mereka menyampaikan keberatan atas isi substansi dari UU tersebut yang mungkin itu merupakan konsep sebelum disahkan. UU Ciptaker ini bukan untuk menyingkirkan pemikiran tertentu," katanya.

Moeldoko mengakui langkah pemerintah memang memunculkan risiko dan polemik di kalangan masyarakat.

Baca Juga: Masuki Hari ke-20 Kampanye Pilkada Serentak 2020, Bawaslu Catat 375 Pelanggaran Protokol Kesehatan

Meski begitu, dia mengatakan bahwa Jokowi lebih memilih mengambil risiko menciptakan terobosan baru agar Indonesia lebih maju.

"Presiden Jokowi memilih untuk tidak takut dalam mengambil risiko. Mengambil jalan terjal dan menanjak," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler