Soal Penanganan Virus Corona, Satgas Covid-19 Klaim Indonesia Lebih Baik dari Rata-Rata Dunia

30 Oktober 2020, 08:54 WIB
Tim dokter melakukan pemeriksaan awal pada pasien di ruang IGD Rumah Sakit Darurat Penanganan Covid-19 di Wisma Atlet, Jakarta. /ANTARA

PR DEPOK - Satgas Penanganan Covid-19 mengklaim penanganan pandemi virus corona di Indonesia lebih baik dari rata-rata dunia.

Hal tersebut terlihat dari data per 29 Oktober 2020 yang disampaikan Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito.

Wiku menyebutkan bahwa jumlah kasus aktif di Indonesia sebanyak 60.569 atau 14,9 persen.

Baca Juga: Diduga Akibat Korsleting, Pabrik Busa di Tangerang Hangus Terbakar

Kondisi tersebut sangat baik jika dibandingkan persentase rata-rata dunia yang berada di angka 24,23 persen.

"Perbedaan angka persentase dengan dunia semakin lebar, di sisi lain jumlah kasus aktif di Indonesia semakin menurun," katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Sementara itu, jumlah kasus sembuh kumulatif saat ini 329.778 atau 81,6 persen.

Baca Juga: Dikunjungi Menlu AS, Jokowi Singgung Stabilitas Laut Tiongkok Selatan hingga Kemitraan Ekonomi

Menurutnya, angka tersebut lebih tinggi dari persentase rata-rata dunia yaitu 73,12 persen.

Untuk jumlah kasus meninggal kumulatif di Indonesia berjumlah 13.701 kasus atau 3,4 persen, dibandingkan rata-rata dunia sebesar 2,63 persen.

Selain itu, juga terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3.565 kasus pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Baca Juga: Sejumlah Negara Kembali Terapkan Karantina Wilayah, Harga Minyak Dunia Lanjutkan Pelemahannya

Berdasarkan data yang ada, pasien sembuh harian bertambah 3.985 kasus, dan pasien meninggal hari ini bertambah sebanyak 89 kasus.

Wiku juga mengungkapkan jumlah suspek hampir mencapai angka 70.000 kasus di sebaran wilayah di 34 provinsi dan 502 kabupaten/kota.

"Jumlah suspek ada 68.888 kasus dan spesimen selesai diperiksa sebanyak 34.317 spesimen. Untuk sebaran wilayah masih berada di 34 provinsi dan 502 kabupaten/kota," ujar Wiku.

Baca Juga: Karikatur Dianggap Bentuk Provokasi dan Ekstremisme, PBB Serukan Dunia untuk Saling Menghormati

Dirinya juga menyatakan beberapa daerah dengan kasus aktif lebih dari 1.000 kasus yang patut menjadi perhatian.

"Kota Padang mencapai 3.306, Jakarta Timur 2.663 kasus, dan Kota Jayapura 2.202 kasus. Itu adalah tiga kota tertinggi yang memiliki kasus aktif di Indonesia," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler