Indonesia Kecam dan Berduka Cita kepada Korban dan Keluarga Teror di Kota Nice

30 Oktober 2020, 13:51 WIB
Ilustrasi bendera Prancis. /Pixabay./

PR DEPOK - Teror terjadi di Kota Nice, Prancis, yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan beberapa orang luka-luka.

Terkait insiden tersebut, pihak Indonesia mengecam serta turut berduka atas kejadian tersebut.

Hal itu dikonfirmasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, melalui keterangan resmi yang dirilis pada Jumat 30 Oktober 2020.

Baca Juga: Diduga Berkenalan dengan Pria di Facebook, Seorang Anak Remaja Hilang Selama 1 Tahun

“Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban,” demikian keterangan yang dirilis Kemenlu RI, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Menyusul aksi kekerasan tersebut, KBRI Paris dan KJRI Marseille segera berkoordinasi dengan aparat setempat serta simpul-simpul WNI termasuk Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) untuk memastikan kondisi para WNI.

“Hingga saat ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam serangan tersebut,” ujar Kemenlu.

Sebanyak 4.023 WNI tercatat menetap di Prancis, 25 orang di antaranya tinggal di Kota Nice dan sekitarnya.

Baca Juga: Tanggapi Aksi Pembunuhan di Gereja Prancis, Muslim Prancis Sampaikan Belasungkawa

Pemerintah Prancis telah meningkatkan status peringatan keamanan tertinggi setelah adanya aksi teror yang menyebabkan seorang warga di Nice meninggal, pada Kamis, 29 Oktober 2020.

Reuters melaporkan seorang perempuan tewas terpenggal dan dua orang lainnya meninggal dunia setelah diserang oleh tersangka seorang pelaku teror di gereja di Nice.

Beberapa jam setelah serangan teror di Nice, polisi menembak mati seorang pria yang diduga mengancam pejalan kaki dengan pistol di Montfavet, di dekat Kota Avignon, Prancis.

Menurut stasiun radio Europe 1, dua pelaku menyerukan: "Allahu Akbar" (Allah Maha Besar, red) saat melakukan aksi teror.

Baca Juga: Jelang Pilpres 2020, AS Pecahkan Rekor Harian Kasus Covid-19 dengan 91.000 Infeksi Baru

Pada kesempatan terpisah, sejumlah media memberitakan seorang pria berkebangsaan Arab Saudi telah ditangkap oleh aparat di Kota Jeddah, Arab Saudi, setelah ia menyerang dan menyebabkan seorang penjaga di Kantor Konsulat Prancis, terluka.

Pasca insiden pemenggalan, Wali Kota Nice, Christian Estrosi lewat unggahannya di Twitter mengatakan serangan itu merupakan aksi teror yang pernah terjadi di Gereja Notre Dame dan sama dengan serangan yang menyebabkan Samuel Paty, seorang guru asal Prancis, tewas pada bulan ini.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler