PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.
Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.
Sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 silam, jumlah kasus virus corona hingga saat ini terus mengalami peningkatan.
Baca Juga: Tak Mampu Tunjukan Bukti Penipuan Penghitungan Suara, Tuntutan Hukum Pihak Donald Trump Ditolak
Hingga saat ini para ilmuwan dunia tengah berjibaku untuk menemukan vaksin virus tersebut.
Indonesia sendiri telah menjalin kerja sama dengan sejumlah negara terkait pengadaan vaksin.
Namun, saat tiba di Indonesia, di khawatirkan vaksin Covid-19 tak merata dalam proses pendistribusiannya.
Baca Juga: Indonesia Resmi Resesi, Wakil Ketua MPR Sebut Pemerintah Harus Punya 'Sense of Crisis'
Menurut Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia Valerie Julliand mengatakan kebijakan inklusif yang merangkul semua kalangan akan menjadi jaminan bahwa vaksin Covid-19 dapat tersedia serta terjangkau bagi semua orang Indonesia.
"Kami mendukung penentuan kebijakan yang inklusif, yang akan memandu proses distribusi vaksin, dan juga mengadvokasikan agar kelompok rentan dapat membawa suara mereka jika diperlukan," katanya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita ANTARA.
"Di luar perkara ketersediaan dan keterjangkauan, proses distribusi merupakan tantangan paling penting yang harus kita hadapi ke depannya," ujarnya.
Baca Juga: Gunung Merapi Masuk Level Siaga, Sleman Tetapkan Masa Tanggap Darurat hingga 30 November 2020
Dari sisi distribusi, tantangan-tantangan yang muncul termasuk perihal logistik, rantai dingin atau cold chain, sebuah istilah dalam transportasi vaksin yang memerlukan penimpanan di suhu rendah, serta administrasi dalam proses tersebut.
Demi mencapai target penyebaran vaksin Covid-19, Kantor Perwakilan PBB di Indonesia mengatakan pihaknya menjalin kerja sama.
Tak hanya dengan pemerintah sebagai pemeran utama, namun juga dengan sektor swasta yang dapat membantu produksi vaksin.***