Timbulkan Banyak Korban Jiwa, PAK-HAM Minta Kasus Kekerasan di Papua untuk Dihentikan

9 November 2020, 06:55 WIB
Direktur PAK-HAM Provinsi Papua, Matius Murib saat bersilaturahmi dengan Danrem 172.PWY, Brigjen TNI Izak Pangemanan.* /Antara/HO-dokumen pribadi Matius Murib./

PR DEPOK – Perhimpunan Advokasi Kebijakan Hak Asasi Manusia (PAK-HAM) Provinsi Papua meminta agar berbagai kasus kekerasan yang terjadi di tanah Papua untuk dihentikan.

Direktur PAK-HAM Papua, Matius Murib menyatakan berbagai kasus tersebut telah menimbulkan banyak korban jiwa bagi masyarakat sipil maupun aparat pemerintah.

“Karena sudah lama berlangsung (tindak kekerasan), sudah banyak pula menelan banyak korban jiwa baik dari pihak sipil maupun aparat,” ucap Matius, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Tugas Awal Joe Biden Sesuai Janji Kampanye, Kendalikan Pandemi hingga Normalisasi Gedung Putih

Ia mengungkapkan bahwa kekerasan tidak bisa dilawan dengan kekerasan. Jika terjadi demikian, maka yang muncul nantinya hanya kekerasan yang baru.

“Jika kekerasan dilawan dengan kekerasan, maka kekerasan baru akan muncul dan begitulah siklus kekerasan terus berlanjut, jadi visi kami hentikan kekejaman, ciptakan Papua Damai,” katanya.

Matius berharap berbagai kebijakan pembangunan di daerah untuk masyarakat Papua dilakukan dengan penegakan HAM berbasis kearifan lokal.

Baca Juga: Menang Pilpres AS, Joe Biden-Kamala Harris Terima Ucapan Selamat dari Sejumlah Pemimpin Negara Dunia

“Saya harap kebijakan pembangunan di tanah Papua dapat menjamin penegakan HAM untuk masyarakat Papua,” ujarnya.

Di sisi lain, ia mengakui bahwa provinsi Papua masih terdapat wilayah konflik karena berbagai kepentingan sehingga perlu tercipta adanya kedamaian di tengah kehidupan sosial masyarakat.

“Kedamaian belum terwujud, tetapi percayalah semua akan indah pada waktunya, tetap semangat serta terus berjuang dengan cara damai,” ucapnya.

Baca Juga: Massa Pendukung Donald Trump Protes dengan Membawa Senjata Tajam, Akademisi: Presiden Sudah Gila

Ia juga berharap adanya komitmen bersama masyarakat, pemerintah, dan pemangku kepentingan dalam mewujudkan Papua sebagai rumah yang damai bagi semua orang.

“Berbagai persoalan pembangunan yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat di Papua dapat diatasi dengan cara-cara dialog dan bukan dengan kekerasan,” kata dia.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler