Soroti Usulan Pangdam Jaya untuk Bubarkan FPI, Rocky Gerung: Ini Hanya Emosi Jiwa

22 November 2020, 10:54 WIB
Pengamat politik, Rocky Gerung. /YouTube Rocky Gerung Official

PR DEPOK  Publik tengah dihebohkan dengan isu pembubaran FPI usai sebelumnya insiden pencopotan baliho bergambar Habib Rizieq Shihab dilakukan TNI atas perintah Panglima Kodam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman.

Isu ini pertama kali digaungkan oleh Dudung usai perintahnya untuk mencopot spanduk dan baliho tersebut.

Menanggapi kejadian ini, pengamat politik sekaligus filsuf Rocky Gerung menilai bahwa usulan yang dilontarkan oleh Pangdam Jaya ini hanya didasarkan pada emosi.

Baca Juga: Jawab Kekhawatiran Masyarakat, BPOM Tegaskan Kawal Keamanan dan Khasiat Vaksin Covid-19

“Itu yang saya sesalkan, Pangdam juga terbawa emosi tuh, Habib Rizieq juga sering emosional, asal ngomong aja, mungkin karena watak pergaulan di dalam kultur Petamburan, Tanah Abang begitu bahasanya,” tutur Rocky Gerung, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official.

Rocky Gerung menuturkan, Pangdam Jaya juga mungkin dipengaruhi oleh lingkungan TNI yang tegas, sehingga bisa terlontar usulan pembubaran FPI tersebut.

Namun, menurutnya, emosi yang terlihat dari kedua pihak, yakni antara Pangdam Jaya dan Habib Rizieq, tidak dapat menyelesaikan masalah.

Baca Juga: Sebut Pangdam Jaya Berlebihan Usai Copot Baliho, Rocky Gerung: Picu Asumsi sebagai Instruksi Istana

“Tapi dua-duanya itu tidak menyelesaikan soal karena tetap ada konflik kekuasaan, orang tetap anggap bahwa Habib Rizieq itu beroposisi terhadap Jokowi,” tuturnya.

Dalam keterangannya, Rocky Gerung pun menilai bahwa seharusnya baik pengamat, militer ataupun petugas ketertiban, dapat menghindari perselisihan.

Ia pun menegaskan untuk tidak menertibkan politik dengan kekuatan ekstra sipil.

Baca Juga: FPI Tak Lagi Berstatus Ormas, Kemendagri: Harusnya Tidak Boleh Ada Kegiatan Apa-apa

“Ini emosi jiwa sebetulnya, dan semuanya saling kirim sinyal kan, Pangdam kirim sinyal pada istana, Habib Rizieq kirim sinyal pada rakyat, pada masyarakat sipil, pada umat. Sehingga skornya satu sama antara istana dan Habib Rizieq,” ujar Rocky Gerung.

Sementara itu, terkait pencopotan baliho FPI yang dilakukan oleh TNI, Rocky Gerung menilai dasar dari tindakan tersebut harus segera diungkap.

“Kita harus mencari fakta hukum dari penurunan baliho itu karena apa, karena wajah Habib Rizieq, karena tulisan di baliho itu, atau karena baliho itu sendiri dianggap sebagai gangguan terhadap ketertiban,” ucapnya.

Baca Juga: Saat 1 Cincin Membuat Seisi Dunia Heboh, Sinopsis The Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring

Menurutnya, hal ini harus dilakukan agar kekuasaan, dalam hal ini pihak istana, tidak dianggap memanfaatkan TNI untuk membantu pemerintah.

“Peristiwa seperti ini dengan mudah ditafsirkan sebagai perintah dari presiden. Kalau presiden memberikan perintah politik, maka presiden harus terangkan kepada publik”

“Apa sebetulnya dasar dari penurunan baliho itu, bukan oleh pemerintah daerah oleh Satpol, tapi oleh aparat militer,” tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler