Berkat Berkembangnya Produksi Gabah, Kementan Optimis RI Surplus Beras hingga Desember 2020

- 23 November 2020, 16:25 WIB
Ilustrasi - Petani padi di persawahan desa Klambu, Grobogan, Jawa Tengah, Senin 23 November 2020.*
Ilustrasi - Petani padi di persawahan desa Klambu, Grobogan, Jawa Tengah, Senin 23 November 2020.* /Antara Foto/Yusuf Nugroho./

Sebab, pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota memangkas anggaran untuk penanganan Covid-19.

“Dari segi anggaran turun, tetapi produksi tetap meningkat. Artinya, penyuluh dan petani tetap turun ke lapangan menggenjot produksi,” tuturnya.

Ia mengakui, kenaikan PDB dari sektor pertanian tersebut tidak terlepas dari peran serta petani milenial yang ikut berpartisipasi dalam penyediaan pangan selama masa pandemi.

Baca Juga: Langkah Pangdam Jaya Copot Baliho HRS Dinilai Tepat, Ruhut Sitompul: Nuhun, Anda Layak dapat Bintang

Hingga saat ini, Kementan mencatat terdapat sekira 33 juta petani di Indonesia. Namun, dari jumlah itu sebagian besar termasuk kepada kelompok petani tua. Sedangkan di sisi lain, petani milenial hanya sekira 30 persen.

Untuk diketahui, saat ini petani di Indonesia memang masih tergolong usia produktif. Namun, 10 tahun ke depan mereka sudah tidak produktif lagi sehingga dibutuhkan regenerasi pelaku pertanian dari kelompok usia milenial.

“Ini bahaya. 10 tahun akan datang 70 persen lebih petani kita umur mereka tidak produktif lagi. Oleh sebab itu, siap tidak siap kita harus lakukan regenerasi petani,” ujar Dedi.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x