Sindir Pejabat dengan Bahasa Pidato ‘Yang Terhormat’, Ganjar: Bukan Saatnya Komunikasi Publik Kaku

- 5 Desember 2020, 21:19 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. /Humas Pemprov Jawa Tengah

Untuk itu, pandangan masyarakat terkait komunikasi publik yang diinginkan merupakan hal yang penting.

Setelah itu, Ganjar Pranowo memutuskan untuk melakukan perubahan dalam komunikasi publik, baik dirinya maupun pejabat di dinas.

Baca Juga: Benny Wenda Deklarasi Kemerdekaan Papua Barat, Puan: Hanya Demi Eksistensi di Panggung Internasional

"Saya sendiri tidak mau dibuatkan teks pidato seperti itu, pidatonya boleh bercerita, pidatonya boleh prosa, pidatonya boleh puisi, pidatonya boleh narasi singkat," ucapnya. 

Agar lebih cepat merespons masyarakat, dia pun menginstruksikan kepada para pejabat di dinas untuk memiliki humas di masing-masing dinas serta mengelola media sosial dan mengunggah program yang dikerjakan agar diketahui masyarakat. 

Setelah berjalan beberapa tahun, Ganjar Pranowo mengaku terkejut dengan perubahan besar perilaku pejabat daerah dalam melakukan komunikasi publik, diantaranya sudah tidak menggunakan diksi formal. 

"Jadi, kesalahan komunikasi inilah yang kemudian membuat persoalan-persoalan sering kali di tengah masyarakat layanannya tidak pernah prima dari pemerintah," katanya. 

Baca Juga: Pengajuan Proposal Telah Dikirim, Nama Diego Maradona Diusulkan Jadi Nama Jalan di Argentina

"Cara kami bertabayun, mengklarifikasi, dan mengkonfirmasi melalui teknologi yang kemudian membuat komunikasi kehumasan kami menjadi soft, lebih enak, dan kemudian bisa diterima masyarakat." kata Ganjar melanjutkan.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah