PR DEPOK - Vaksin pertama yang dipesan oleh pemerintah Indonesia dari Tiongkok telah mendarat di bandara Soekarno Hatta pada pukul 21.23 WIB, Minggu, 6 Desember 2020.
Vaksin tersebut diketahui dibawa oleh pesawat Garuda Indonesia GIA810 777-300ER dari Beijing.
Kabar itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam keterangan yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Baca Juga: Kalahkan Barcelona, Cadiz Buat Sejarah Taklukan 3 Tim Spanyol yang Tak Terdegradasi Selama 40 Tahun
"Saya ingin sampaikan satu kabar baik, pemerintah sudah terima 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac, yang kita uji secara klinis di Bandung sejak Agustus 2020," kata Presiden Joko Widodo.
Kabar tersebut kemudian disambut ramai oleh warganet, banyak yang mengaku senang dengan kabar baik itu.
Berbagai tanggapan muncul seiring kedatangan vaksin tersebut.
Salah satu tokoh politik yang ikut memberi tanggapan adalah Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW).
Baca Juga: Bantah Klaim Lakukan Penyerangan di Tol, FPI: Itu Fitnah Besar, Laskar FPI Tak Memiliki Senjata Api
Melalui akun Twitternya @hnurwahid, ia mengungkapkan rasa syukurnya atas kedatangan vaksin yang telah ditunggu-tunggu tersebut.
"Alhamdulillah, akhirnya vaksin covid-19 tiba di Indonesia," kata Hidayat seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com pada Senin 7 Desember 2020.
Hidayat Nur Wahid juga menyampaikan harapannya agar vaksin tersebut aman dan tidak dijadikan lahan korupsi oleh oknum.
Baca Juga: Tanggapi Kabar Tewasnya 6 Anggota FPI oleh Polisi, MPR: Perlu Segera Bentuk TPF Independen
"Semoga betul2 sudah AMAN secara medis, dan tidak ada korupsi; pengadaannya distribusinya juga harganya," katanya menambahkan.
Selain itu, menurut Hidayat Nur Wahid, meski sudah ada vaksin, tetapi penjagaan diri dari virus corona serta doa juga harus tetap dilakukan karena vaksin bukan segala-galanya.
"Tapi jangan lupa, tetap lakukn jurus 3M+doa untuk hindari covid-19. Krn vaksin hanya satu variabel, bukan se-gala2nya," ucap Hidayat dalam unggahan yang sama.
Baca Juga: Soroti Pelanggaran di Masa Tenang Pilkada, Fahri Hamzah: Inilah Puncak Kegagalan Kita, Tragis!
Disisi lain, kedatangan vaksin Sinovac tersebut dikabarkan masih menunggu fatwa dari MUI. Hal itu ditanggapi pula oleh Hidayat.
Dalam unggahan yang berbeda, ia menjelaskan seharusnya sebelum vaksin tersebut dikirim, sudah direkomendasi terlebih dahulu oleh MUI atau BPOM.
"Jutaan Vaksin Sinovac mulai tiba di Indonesia. Tapi kata MenkoEkuin, Erlangga H:'Selain BPOM, Vaksinasi Corona Juga Tunggu Fatwa MUI'. Mestinya sebelum dikirim, sudah dipastikan rekomendasi dari BPOM&MUI," ucapnya.
Baca Juga: Tanggapi Kasus Tembak Mati 6 Orang Pendukung FPI, Fadli Zon: Ada Dugaan Pelanggaran HAM oleh Aparat
Namun meski begitu, Hidayat Nur Wahid menyampaikan harapannya agar nantinya MUI atau BPOM tidak terpaksa merekomendasikan vaksin tersebut, melainkan memang benar-benar layak untuk digunakan.
"Smoga mrk tidak di/erpaksa unt rekomendasikan," ujarnya.***