Yasonna Laoly: Pilkada 2020 Aman Memunculkan Wajah Asli dari HAM di Indonesia

- 14 Desember 2020, 15:12 WIB
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengikuti rapat kerja dengan Badan Legislasi DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 23 November 2020.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengikuti rapat kerja dengan Badan Legislasi DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 23 November 2020. /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.

PR DEPOK – Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 yang aman mencerminkan penghormatan atas prinsip-prinsip hak asasi manusia (HAM).

Hal itu ia sampaikan saat memberi sambutan dalam upacara peringatan Hari HAM Sedunia di Kantor Kemenkumham, Jakarta, Senin 14 Desember 2020.

“Ketika kita sedang menjalankan demokrasi yang aman, damai, dan bermartabat, sesungguhnya sedang memunculkan wajah asli dari HAM di Indonesia,” ujar Yasonna dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Sebut HRS Sudah Tepat Pilih Taat Hukum, Muannas Alaidid ke Fadli Zon: Jangan Jadi 'Kompor Meleduk'

Ia mengungkapkan bahwa di negara yang berasaskan hukum seperti Indonesia, demokrasi dan penegakan HAM merupakan dua sisi yang tak dapat dipisahkan.

Menurutnya, demokrasi merupakan cara pelaksanaan negara sebagai organisasi kekuasaan yang menjamin pengakuan terhadap HAM. Sedangkan pelaksanaan demokrasi itu sendiri juga harus dilandasi oleh prinsip-prinsip HAM.

Diketahui, keseriusan pemerintah Indonesia dalam melaksanakan tugas dan kewajiban di bidang HAM mendapat pengakuan serta apresiasi dari internasional.

Menurut penilaiannya, apresiasi internasional itu menjadi indikasi bahwa Indonesia dilihat sebagai teladan bagi negara-negara lain.

Baca Juga: Diminta Jadi Pengacara Habib Rizieq, Hotman Paris: Ratusan Orang DM! Kenapa Minta Saya?

Ia juga menyoroti terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk kelima kalinya pada tahun 2020.

Yasonna menilai hal itu telah memberikan bukti nyata kepercayaan masyarakat internasional yang begitu besar.

Ia berpendapat bahwa Pemerintah Indonesia mampu memberikan kontribusi bagi kemajuan HAM. Bahkan, menjadi contoh bagi negara-negara lain.

“Aktivitas Indonesia dalam memajukan HAM di dalam negeri pun memperoleh sambutan dan dukungan dari masyarakat internasional maupun berbagai pihak lain,” ucapnya.

Baca Juga: Jadi Saksi Kasus Penembakan 6 Laskar FPI, Wartawan Edy Mulyadi Diperiksa Bareskrim Polri

Salah satu contoh aktivitas itu yakni pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Hak Asasi Manusia (RANHAM) yang tidak pernah terputus pelaksanaannya sejak 1998 hingga sekarang.

Pada kesempatan yang sama, Yasonna juga mengapresiasi kepada pemerintah daerah (Pemda) yang berhasil meraih predikat kabupaten/kota peduli HAM.

Program ini disebutnya sebagai upaya yang dilakukan pemerintah pusat melalui Kemenkumham guna meningkatkan pemenuhan hak dasar manusia di daerah.

Selain itu, ia juga memberikan apresiasi kepada jajaran kanwil kemenkumham yang giat menjalankan program Pelayanan Publik Berbasis HAM.

Baca Juga: Rekonstruksi Penembakan 6 Laskar FPI Digelar di 4 Titik, GT Karawang Barat Ditutup Sementara

Menurutnya, sebagai sebuah program, Kabupaten/Kota Peduli HAM menjadi signifikan ketika animo Pemda semakin tinggi untuk mencapai predikat Peduli HAM.

“Hal ini tentu menjadi jalan masuk bagi pemerintah untuk semakin meningkatkan komitmen penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM,” ujar Yasonna.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x