Network
PR DEPOK – Dalam rangka memperingati Hari Bela Negara yang jatuh setiap 19 Desember, Perpustakaan Nasional (Perpusnas) menggelar acara bertajuk “Puisi Bela Negara”.
Selain itu, Perpusnas juga meluncurkan tiga buah buku terkait tokoh Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), Awaloeddin Latief.
Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas, Adin Bondar menjelaskan bahwa di zaman ini, bela negara tidak berbicara soal memegang senjata.
Baca Juga: Kisruh Teddy-Sule Soal Harta Warisan Lina, Rizky Febian Angkat Bicara: Harusnya Dia Bersyukur!
“Akan tetapi, bela negara merupakan sebuah sikap dan perilaku seluruh warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada bangsa negaranya, terhadap kesatuan Republik Indonesia dan juga Pancasila,” ucap Adin pada Sabtu, 19 Desember 2020 dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.
Ia menekankan bahwa Perpusnas memiliki peran yang strategis dalam bela negara.
Menurutnya, Perpusnas dapat membangun budaya literasi yang merupakan tantangan besar bagi bangsa Indonesia.
Baca Juga: Amien Rais Desak Jokowi Mundur atau Rekonstruksi Negara, Ruhut Sitompul: Tolong Belajar Sopan Santun
Hal itu disebabkan karena di tengah pesatnya perkembangan teknologi, telah mengubah cara pandang dan sikap perilaku warga negara dengan terjadi degradasi kebangsaan.
