PR DEPOK – Tirta Mandhira Hudhi atau kerap dikenal dr Tirta menjelaskan soal kritik yang sering ia lontarkan kepada pemerintah.
Ia menegaskan, meski sering mengkritik, hal itu bukan berarti dirinya sedang memilih salah satu aktor atau kubu politik.
“Saya kritik Pak Jokowi disebutnya Kadrun, Kritik Pak Anies disebutnya Cebong, saya pusing,” kata Tirta di kanal YouTube Karni Ilyas Club seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com pada Senin, 21 Desember 2020.
Baca Juga: Ungkap Kasus Penembakan Laskar FPI Dibawa ke Komisi HAM PBB, Rachland Nashidik: Bisa, Asal Ada Bukti
Menurutnya, seorang warga negara yang mengkritik tidak berarti memiliki pilihan politik tertentu.
“Even itu kita mendukung Pak Anies mendukung Pak RK atau mendukung Pak Sandi atau even itu mendukung Pak Prabowo atau Pak Jokowi kita mengkritik itu bagian demokrasi,” ucapnya.
dr Tirta berpendapat, apabila selama ini kritik selalu disebut sebagai oposisi, hal tersebut mengakibatkan anak muda takut untuk bersuara.
Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Kedubes Jerman Soal HAM, Fadli Zon: Mereka Sungguh Hayati dan Amalkan Pancasila
Dalam kanal video yang diunggah di kanal YouTube milik Karni Ilyas itu, dr Tirta menuturkan bahwa pada 2014, untuk pertama kalinya dirinya menyampaikan kritik kepada pemerintah.