Network
PR DEPOK - Majelis Bangsa Indonesia (MBI) memberikan gelar Pahlawan Nasional Revolusi Akhlak kepada enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas dalam insiden baku tembak dengan aparat kepolisian.
Berdasarkan kabar yang dihimpun, penganugerahaan tersebut diberikan secara simbolik kepada salah satu perwakilan keluarga korban.
Usai dianugerahkan gelar pahlawan, keenam laskar FPI yang tewas di Tol Jakarta-Cikampek itu dapat menjadi contoh yang baik, terkhusus dalam hal memperjuangkan keadilan.
Baca Juga: Refly Harun Dilaporkan ke Polisi, Muannas Alaidid: Alhamdulilah, Akhirnya Ada yang Melaporkan
Harapan itu dilontarkan langsung oleh Sektretaris Jenderal MBI, Habib Muhsin Ahmad Al Attas, di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin 21 Desember 2020.
Ketua Cyber Indonesia, Muannas Alaidid mengomentari perihal kabar enam laskar Front Pembela Islam (FPI) yang tewas dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Revolusi Akhlak.
Muannas merasa bingung mengapa penganugerahaan tersebut diberikan kepada seseorang yang melawan aparat dengan membawa senjata.
Hal tersebut disampaikan Muannas melalui satu cuitan di akun Twitter pribadinya @muannas_alaidid, Senin 21 Desember 2020.
Baca Juga: Pengumuman Penting! BLT UMKM Rp2,4 Juta Diperpanjang hingga 2021, Simak Syarat dan Cara Daftarnya
