Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut.— Abdul Mu'ti (@Abe_Mukti) December 23, 2020
“Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut,” ujarnya dalam cuitan yang lain.
Tak hanya itu, Abdul Mu’ti pun mengungkap ketika dirinya dihubungi oleh pihak istana, ia awalnya menerima dan bersedia mengemban tugas tersebut.
Baca Juga: Sindir Menkes Baru yang Dinilai Lebih Paham Perbankan, Arief Poyuono: Nanti Tugasnya Cari Investasi
Namun, ia berubah pikiran setelah melalui banyak pertimbangan.
Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah.
Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik.— Abdul Mu'ti (@Abe_Mukti) December 23, 2020
“Awalnya, ketika dihubungi oleh Pak Mensesneg dan Mas Mendikbud, saya menyatakan bersedia bergabung jika diberi amanah. Tetapi, setelah mengukur kemampuan diri, saya berubah pikiran. Semoga ini adalah pilihan yang terbaik,” katanya.
Menanggapi pengakuan Abdul Mu’ti ini, Ketua Progres 98 sekaligus mantan aktivis 98, Faizal Assegaf, mengungkapkan rasa hormatnya atas pilihan tokoh Muhammadiyah tersebut.
Menurutnya, Muhammadiyah sudah ada sejak sebelum NKRI dibentuk, dan perjuangan anggotanya sudah membentuk sejarah.
Muhammadiyah sdh ada jauh sebelum NKRI dibentuk, prjuangan mrk pd kelangsungan umat sangat fenomenal & mengukir aneka sejarah yg membanggakan. Wajar bila para tokohnya bersikap kritis, visioner & istiqomah bersama umat, sikap yg idealis & bermartabat. Salut buat pak @Abe_Mukti ???? https://t.co/kO4vJy8T8x— Faizal Assegaf (@faizalassegaf) December 23, 2020
“Muhammadiyah sdh ada jauh sebelum NKRI dibentuk, prjuangan mrk pd kelangsungan umat sangat fenomenal mengukir aneka sejarah yg membanggakan,” tulis Faizal Assegaf dalam akun Twitter pribadinya.
Oleh karena itu, ia memahami alasan Abdul Mu’ti untuk tidak bergabung dalam kabinet yang dipimpin oleh Joko Widodo tersebut.
“Wajar bila para tokohnya bersikap kritis, visioner & istiqomah bersama umat, sikap yg idealis & bermartabat. Salut buat pak @Abe_Mukti,” ujarnya.***