Gus Yaqut Sebut Populisme Islam Mulai Berkembang, Fadli Zon: Ayo Debat, untuk Apa Menag Urusi Ini?

- 28 Desember 2020, 08:38 WIB
Kolase potret Menag, Gus Yaqut (kiri) dan anggota DPR RI, Fadli Zon (kanan).
Kolase potret Menag, Gus Yaqut (kiri) dan anggota DPR RI, Fadli Zon (kanan). /Dok. Instagram @gusyaqut dan tangkapan layar YouTube Fadli Zon official./

PR DEPOK – Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut menegaskan dan mengajak masyarakat untuk menjadikan agama sebagai sebuah inspirasi bukan aspirasi.

Hal itu ia sampaikan dalam diskusi lintas agama dengan tema “Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Kebhinekaan” pada Minggu, 27 Desember 2020 kemarin.

“Kita merasakan beberapa tahun belakangan agama sudah atau ada yang menggiring agama menjadi norma konflik,” kata Gus Yaqut seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar kabarnya, Jenderal Polisi Ini Ternyata Sudah 16 Hari Dirawat Karena Covid-19

Dalam bahasa paling ekstrem, kata dia, siapapun yang berbeda keyakinan akan dianggap lawan atau musuh. Bahkan, ia menyebutkan pemahaman tersebut sempat berkembang dan memiliki istilah lain yakni populisme Islam.

Gus Yaqut menegaskan, dirinya yakin bahwa pemerintah dan seluruh masyarakat tidak ingin populisme Islam tersebut terus berkembang, karena menurut penilaiannya hal tersebut dapat menganggu kebhinekaan Indonesia.

Pernyataan Gus Yaqut tersebut tampaknya menarik perhatian salah satu politisi dari Partai Gerindra, Fadli Zon untuk memberikan komentar.

Baca Juga: Dengar Ucapan Natal Gus Yaqut, Guntur Romli: Merinding, Ini Bukan Hanya Seremonial atau Basa-Basi

Melalui akun Twitter pribadinya @fadlizon dan dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Fadli Zon mengatakan istilah "populisme" dan "populisme Islam" yang digunakan oleh Gus Yaqut patut diperdebatkan kembali.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA Twitter @fadlizon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x