Melalui video yang ia unggah melalui kanal YouTube Refly Harun, ia mengatakan bahwa tidak ada yang salah dengan orang yang mengaku dirinya pernah bermimpi.
“Pertama dia menceritakan kalau dia pernah bermimpi bertemu Rasulullah. Ya tidak ada yang salah kalau orang mengatakan pernah bermimpi,” ucapnya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com pada Selasa, 29 Desember 2020.
Akan tetapi, menurut Refly, yang menjadi pokok permasalahan yakni apabila ditanya bukti dari mimpi tersebut.
“Itulah masalahnya. Yang bermasalah itu adalah orang yang melaporkan dan membuat mimpi ini harus diperiksa,” katanya.
Baca Juga: Defisit Negara Disebut JK Lebih dari Rp1.000 Triliun, Fahri Hamzah: Ini yang Bicara Wapres 2 Periode
Lebih lanjut, menurut penilaian pria berusia 50 tahun ini, pemeriksaan bukti atas sebuah mimpi tidak masuk akal.
“Bayangkan betapa absurd-nya masalah ini, bagaimana caranya membuktikan bahwa seseorang itu bermimpi atau tidak,” ucap Refly.
Ia menjelaskan, poin pertama yakni tidak adanya alat untuk membuktikan benar atau tidaknya mimpi tersebut.
“Yang kedua, mimpi itu merupakan wilayah yang sangat privat. Karena privat, maka hanya terkait antara orang yang bermimpi dengan apa yang dimimpikan,” ujarnya.
Baca Juga: Haikal Hassan Diminta Bukti Soal Mimpi Temui Rasul, Azzam Mujahid: Selain Bawa HP, Bawa Powerbank