Network
PR DEPOK – Polemik antara aktivis HAM, Natalius Pigai dengan pegiat media sosial Permadi Arya atau Abu Janda ramai diperbincangkan publik.
Seperti diketahui, Abu Janda sebelumnya sempat mempertanyakan kapasitas Natalius sebagai pembelaan terhadap AM Hendropriyono.
“Kapasitas Jend, Hendropriyono: Mantan Kepala BIN, Mantan Direktur BAIS, Mantan Menteri Transmigrasi, Profesor ilmu Filsafat Intelijen, Berjasa di berbagai operasi militer,” kata Abu Janda.
Baca Juga: BLT UMKM Rp2,4 Juta Cair Bulan Ini, Burun Cek di eform.bri.co.id/bpum Pastikan Nama Anda Terdaftar
Ia lantas membandingkan kapasitas Hendropriyono dengan Natalius Pigai dengan menyinggung soal evolusi.
“Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belum kau?” sambungnya dalam cuitan beberapa waktu lalu.
Pernyataan Permadi Arya ini lantas dinilai sebagai bentuk rasialisme yang lantas membuat sejumlah publik marah.
Menanggapi persoalan yang menimpa Abu Janda dan Natalius Pigai ini, pengamat politik sekaligus filsuf, Rocky Gerung, menilai bahwa sikap Permadi Arya ini justru mencerminkan kegagalan dalam evolusi berpikir.
Baca Juga: Fadli Zon Klaim Ada 4 Admin yang Kelola Akunnya, Ferdinand Hutahean: yang Cerdas Pasti Tertawa
“Di dalam pertandingan politik, orang memakai argumentasi, upaya untuk membatalkan pikiran orang lain dengan kekuatan logis, kekuatan argumentasi, jadi bukan dengan olok-olok. Jadi dari awal, mereka yang mengolok-olok itu justru pertanda gagalnya evolusi dalam pikirannya,” kata Rocky Gerung, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal Youtube miliknya.
Menyinggung soal teori evolusi Darwin, Rocky Gerung lantas menganggap bahwa Permadi Arya justru adalah orang yang gagal berevolusi.
“Orang itu batal berevolusi justru karena tak mampu berpikir. Nah kasus tadi itu, itu buktinya Permadi Arya tidak mampu berpikir. Pertama dia gak tahu apa itu teori evolusi, kedua, dia gak sanggup untuk membantah pikiran Pigai, itu soalnya tuh,” ucapnya menegaskan.
Baca Juga: Anies Buru Identitas Gelandangan Temuan Risma, Ferdinand: Gak Perlu Malu Masih Ada Gepeng di Jakarta
Di sisi lain, ketika menyoroti perihal ujaran rasisme yang dilontarkan oleh Permadi Arya terhadap Pigai, Rocky Gerung menilai bahwa kalimat rasisme tersebut hanya akan dimengerti oleh mereka yang subhuman.
“Ini betul-betul olok-olok yang dangkal, ini sebetulnya hanya bisa dipahami oleh mereka yang subhuman, semacam cebong. Mungkin cebong akan tertawa, tapi orang yang berpikir tak akan tertawa dengan olok-olok itu,” kata dia lanjut.
Untuk diketahui, cuitan Permadi Arya ini ditujukan sebagai respons terhadap pernyataan Natalius Pigai yang sempat mempertanyakan kapasitas AM Hendropriyono.
Baca Juga: Heran Risma Bisa Temukan Gelandangan di Pusat Kota DKI, Rocky: Direkayasa, Dia Gak Kenal Jakarta!
“Ortu mau tanya. Kapasitas bapa di negara ini sebagai apa ya, penasehat Pres, pengamat? Aktivis? Biarkan diurus gen abad ke-21 yang egaliter, humanis, demokrat. Kami tidak butuh hadirnya dedengkot tua. Sebabnya wakil ketua BIN dan Dubes yang bapak tawar saya tolak mentah-mentah. Maaf,” demikian cuitan Natalius Pigai beberapa waktu lalu.
***
